Polisi Tembak Polisi
:Lelah Kasus Brigadir J Kian Berbelit, Ini Respons Orangtua atas Pemecatan Ferdy Sambo dari Polri
Keluarga Brigadir J mengaku lelah mengikuti perkembangan kasus pembunuhan anaknya dan memberikan respons atas pemecatan Ferdy Sambo.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Atri Wahyu Mukti
Hal ini dinilai positif oleh Rosti yang berharap kasus pembunuhan putranya bisa segera dirampungkan secara tuntas.
"Itu merupakan suatu langkah awal yang baik untuk menuju langkah kedepan yang lebih baik lagi menuntaskan kasus ini supaya cepat selesai dan terwujudlah kebenaran dan keadilan," tutur Rosti.
Kasus ini diketahui telah menyeret sejumlah petinggi Polri karena melakukan pidana obstruction of justice.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun telah mengambil langkah berani untuk menyidangkan para polisi tersebut dengan ancaman PTDH.
Rosti pun berharap momentum ini bisa digunakan sebagai ajang untuk membenahi internal Polri agar lebih baik.
"Semoga Polri dapat membenahi diri agar masyarakat Indonesia merasa nyaman," kata Rosti.
Senada dengan istrinya, ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat, turut menilai penolakan banding Ferdy Sambo yang berujung PTDH adalah langkah yang tepat.
"Sudah ditolak berarti resmi PTDH, ya sudah dipecat gitukan satu langkah maju," tegas Samuel.
Baca juga: Prediksi Ferdy Sambo Dihukum Penjara Minimal 20 Tahun, Penasihat Kapolri: Publik Harus Kawal
Ayah Brigadir J: Jiwa Istri Saya Sangat Terpukul
Samuel Hutabarat, ayah mendiang Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J menyayangkan sikap sejumlah pihak.
Dilansir TribunWow.com, ia menilai ada ketimpangan dalam perlakuan terhadap keluarganya dan tersangka pembunuhan, Ferdy Sambo beserta istri, Putri Candrawathi.
Pasalnya, kedua tersangka itu mendapat pendampingan dari berbagai lembaga pemerintah maupun swasta seperti LPAI, Komnas Perempuan, maupun Komnas HAM.
Baca juga: Kuasa Hukum Brigadir J Nilai Komnas Perempuan Sudah Jadi Teman Istri Ferdy Sambo
Namun hingga kini, tak ada pihak yang memberikan pertolongan, terutama untuk kondisi psikologis istrinya, Rosti Simanjuntak.
Diketahui, kesehatan Rosti terus menurun sejak anaknya dipulangkan dalam kondisi tidak bernyawa.
Apalagi setelah kasus bergulir, keluarga yang berada di Muaro Jambi, Jambi, mengetahui kenyataan bahwa Brigadir J ternyata dibunuh.