Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Sebut Ukraina dan AS Jebak Negara-negara Uni Eropa Jadi Budak Lewat Perjanjian Ini

Jubir Menlu Rusia menuding Ukraina dan AS tengah bekerjasama membuat perjanjian internasional yang isinya merugikan negara-negara Uni Eropa.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
AFP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat bersalaman dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di sebelah Presiden Prancis Emmanuel Macron di Kiev, 16 Juni 2022. Terbaru, Jubir Menlu Rusia menuding Ukraina dan AS tengah bekerjasama membuat perjanjian internasional yang isinya merugikan negara-negara Uni Eropa. 

Stefanishnya menegaskan bahwa pemerintah Ukraina mau melakukan negosiasi damai seusai pihaknya berhasil mencapai tujuan militer mereka yakni mengusir Rusia dari Ukraina serta merebut kembali wilayah Donbass dan Krimea.

Saat ini menurut penjelasan Stefanishnya, Ukraina sedang berada di posisi unggul mengalahkan pasukan militer Rusia.

Stefanishnya menjelaskan bahwa pemerintah Ukraina optimis dapat merebut kembali wilayah yang lepas pada tahun 2014 silam yakni Krimea.

Terkait pernyataan Stefanishnya ini, pemerintah Rusia belum memberikan komentar.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menjelaskan pada Minggu (11/9/2022) bahwa Rusia selalu terbuka untuk melakukan negosiasi damai dengan Ukraina.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pasukannya telah merebut kembali wilayah seluas 6.000 km persegi dari Rusia.

Dilansir TribunWow.com, wilayah yang berhasil direbut merupakan daerah Ukraina yang berada di timur dan selatan.

Serangan balasan bulan ini, menandai kekalahan terburuk Moskow dalam perang yang hampir berlangsung selama tujuh bulan.

Baca juga: Kadyrov Murka Salahkan Tentara Rusia setelah Kharkiv Direbut Ukraina, Ancam Adukan ke Putin

Momen Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi garis depan konflik Rusia-Ukraina, Februari 2021.
Momen Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi garis depan konflik Rusia-Ukraina, Februari 2021. (YouTube AFP News Agency)

"Sejak awal September, tentara kami telah membebaskan 6.000 kilometer persegi wilayah Ukraina di timur dan selatan, dan kami bergerak lebih jauh," kata Zelensky dalam pidato hariannya, dikutip Al Jazeera, Senin (12/9/2022).

Pasukan Ukraina memperoleh lebih banyak keuntungan pada hari Senin, mendesak sampai ke perbatasan timur laut di beberapa tempat.

Selain itu, mereka mengklaim telah menangkap banyak sekali tentara Rusia sebagai bagian dari serangan kilat yang memaksa Moskow untuk mundur dengan tergesa-gesa.

"Di beberapa daerah di garis depan, para pembela kami mencapai perbatasan negara bagian dengan Federasi Rusia," kata Oleh Synyehubov, gubernur wilayah timur laut Kharkiv.

Seorang juru bicara intelijen militer Ukraina mengatakan pasukan Rusia menyerah secara massal karena mereka memahami keputusasaan situasi mereka.

Seorang penasihat presiden Ukraina mengatakan ada begitu banyak tawanan perang (POW) sehingga negara kehabisan ruang untuk menampung mereka.

Penasihat presiden Ukraina Oleksiy Arestovich tidak merinci jumlah tahanan Rusia tetapi mengatakan tawanan perang akan ditukar dengan tentara Ukraina yang ditahan oleh Moskow.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
RusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyUni Eropa
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved