Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

Kuasa Hukum Brigadir J Yakin Kliennya Tewas karena Ferdy Sambo Bukan Bharada E: Sangat Vital

Kuasa hukum Brigadir J meyakini Yosua tewas di tangan Ferdy Sambo karena tembakan ke arah kepala.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
YouTube Kompastv
Polri melalui Polri TV merilis video animasi rekonstruksi pembunuhan Yosua di rumah dinas Ferdy Sambo. 

"Yang menarik apakah di sini Bang Sambo juga memberikan klarifikasi misal ada adegan salah atau sekedar ikuti."

"Kalau sekedar mengikuti saja emosi ini bukan emosi bawaan langsung yang dirasakan oleh Bang Sambo."

Ferdy Sambo sempat duduk bersama pengacaranya, Arman Hanis, dan berbincang sejenak.

Meski mengenakan baju tahanan dengan tangan terikat, Ferdy Sambo masih bisa tersenyum tipis dan bersikap tenang dengan emosi yang terkontrol.

"Mungkin yang diperbincangkan dengan pengacaranya bisa jadi celetukan yang sifatnya mengatakan ini tidak benar, ini tidak betul, dan nanti kita simpan saja di sidang, bisa seperti itu," kata Handoko Gani.

Ferdy Sambo selaku tersangka pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J hadir dalam rekonstruksi kasus di TKP, Selasa (30/8/2022).
Ferdy Sambo selaku tersangka pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J hadir dalam rekonstruksi kasus di TKP, Selasa (30/8/2022). (YouTube POLRI TV RADIO)

Baca juga: Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diikat, Ferdy Sambo Sempat Tersenyum saat Reka Adegan Kasus Brigadir J

Ia menekankan pentingnya mengetahui apakah Ferdy Sambo bersikap aktif memberi koreksi atau arahan kejadian pada penyidik.

Pasalnya, jika ia hanya mengikuti arahan, emosi dan ingatan pada saat kejadian tak akan tampak atau terasa di wajahnya.

Terkait ekspresi ketika Putri dan Ferdy Sambo bertemu di lantai tiga rumahnya, Handoko Gani justru bertanya-tanya.

"Ini menurut saya masih perlu diklarifikasi, apakah adegan tersebut sudah melukiskan kejadian waktu itu, apakah kejadian tersebut sudah sama kata-kata yang digunakan saat itu," terang Handoko Gani.

Ia mengaku bingung lantaran ekspresi yang dibuat Putri dan Ferdy Sambo dinilai tak cukup kuat sebagai dasar untuk melakukan pembunuhan.

"Kalau kita hanya melihat dari ekspresi yang ada saat ini, maka saya jadi bingung apakah keluhan itu betul-betul menjadi dasar kuat untuk seseorang lakukan dugaan pembunuhan berencana," imbuhnya.

Sementara itu, di beberapa adegan Putri terlihat tak berani menatap mata sang suami dan hanya menunduk.

Pertemuan mereka pun tampak canggung, sehingga Handoko Gani pun menilai ada tekanan yang mungkin dirasakan oleh Putri.

"Kemungkinan pressure itu ada, kemungkinan takut salah ada, dan kemungkinan takut memberatkan juga ada," beber Handoko Gani.

"Sambo dan Putri harus lebih mewujudkan apa yang jadi alasan waktu itu, misal kalau ada pelecehan seksual, ini kan harusnya tidak perlu sampai menunjukan ekspresi menghindar tidak berani menatap takut salah dan sebagainya," tandasnya.

Baca juga: Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sampai di TKP, akan Perankan 78 Adegan soal Pembunuhan Brigadir J

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Brigadir JBharada EFerdy SamboNofriansyah Yosua HutabaratPolriRonny TalapessyMartin Lukas SimanjuntakRichard Eliezer
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved