Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sampai di TKP, akan Perankan 78 Adegan soal Pembunuhan Brigadir J

Dua tersangka pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi telah berada di TKP untuk melakukan rekonstruksi terjadinya insiden.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Tribunnews.com/ Irwan Rismawan/ Tribunjambi/ Aryo Tondang/ wartakota/ Yulianto/ istimewa
Kolase lima tersangka pembunuhan Brigadir J: (dari kiri ke kanan) Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR, dan Kuat Maruf. Terbaru, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi telah sampai di TKP rumah pribadinya, jalan Saguling, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Pihak kepolisian menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Selasa (30/8/2022).

Dilansir TribunWow.com, rekonstruksi ini digelar di rumah pribadi Ferdy Sambo di kawasan Saguling dan di rumah dinas Kadiv Propam di kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta.

Untuk pertama kalinya, lima tersangka akan dihadirkan dan diminta memeragakan perannya saat insiden yang terjadi pada Jumat (8/7/2022).

Baca juga: Pengacara Lama dan Baru Bharada E Kompak Yakin Eliezer Tak akan Takut Temui Langsung Ferdy Sambo

Para tersangka tersebut adalah Ferdy Sambo, istrinya Putri Candrawathi, ajudannya Bripka Ricky Rizal (Bripka RR), Bharada Richard Eliezer (Bharada E) dan ART Kuat Maruf.

Menurut pantauan kanal YouTube KOMPASTV di lapangan pada pukul 09.46 WIB, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan bahwa Ferdy Sambo dan sang istri sudah berada di lokasi pertama.

Begitupun pihak-pihak eksternal yang akan mengawal rekonstruksi seperti Komnas HAM, dan Kompolnas.

Lokasi tersebut adalah rumah pribadi Ferdy Sambo di jalan Saguling sebagai lokasi perencanaan pembunuhan Brigadir J.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo. Mabes Polri meminta maaf soal kasus intimidasi jurnalis di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Kamis (14/7/2022) kemarin.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo. Mabes Polri meminta maaf soal kasus intimidasi jurnalis di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Kamis (14/7/2022) kemarin. (Tribunnews.com/Igman Ibrahim)

Baca juga: Seorang Polwan Menangis di Sidang Kode Etik Ferdy Sambo, Kompolnas: Suasana Tegang, Penuh Air Mata

"Rekonstruksi pada hari ini akan meliputi 78 adegan," terang Dedi.

"Di rumah Magelang sebanyak 16 adegan yang meliputi peristiwa tanggal 4, tanggal 7, dan tanggal 8 Juli."

"Di rumah Saguling sebanyak 35 adegan, meliputi peristiwa tanggal 8 dan pasca pembunuhan Brigadir J."

"Kemudian di rumah kompleks Duren Tiga sebanyak 27 adegan terkait peristiwa pembunuhan Brigadir J."

Ia menekankan agar masyarakat bersabar dan berjanji memberikan informasi terbaru terkait jalannya kasus.

Meski melaksanakan rekonstruksi secara tertutup, pihak kepolisian juga akan menyediakan layar yang menampilkan adegan demi adegan sehingga bisa diawasi publik.

Baca juga: Mengupas Karakter Ferdy Sambo, Grafolog Sebut Temperamental, Cerdas hingga Bisa Lakukan Kekejaman

Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- (-03.55):

Yakin Bharada E Tak Takut Bertemu Ferdy Sambo

Pengacara lama dan baru Richard Eliezer alias Bharada E kompak menyatakan tidak akan ada masalah pada pelaksanaan rekonstruksi pada Selasa (30/8/2022) besok.

Seperti yang diketahui, muncul pertanyaan di publik apakah Bharada E akan tetap konsisten saat rekonstruksi karena akan bertemu langsung dengan tersangka lainnya, satu di antaranya adalah mantan atasannya yakni eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Dikutip TribunWow dari tvOneNews, eks lawyer Bharada E yakni Deolipa Yumara menyatakan tidak ada masalah jika Bharada E dan Ferdy Sambo jika nanti keduanya bertemu.

Baca juga: Alasan Putri Candrawathi Tak akan Pakai Baju Tahanan saat Rekonstruksi, Beda dengan Ferdy Sambo dkk

"Dia akan berani, dipertemukan saja tidak ada persoalan," ujar Deolipa.

Deolipa meyakini Bharada E akan bicara sesuai fakta-fakta dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

"Dia itu sudah atas nama Tuhan, kalau sudah atas nama Tuhan kan berani," ujar Deolipa.

"Orang yang atas nama setan yang selalu ketakutan," sambungnya.

Dikutip TribunWow dari YouTube Kompastv, sementara itu kuasa hukum Bharada E yang baru yakni Ronny Talapessy menegaskan bahwa kliennya tetap konsisten menjelang dilakukannya rekonstruksi.

Ronny menyebut tidak ada pengakuan Bharada E yang berubah terkait kasus pembunuhan Brigadir J.

"Kalau keterangan dari klien kami konsisten sudah menyampaikan semuanya bahwa dia tidak terlibat dalam perencanaan pembunuhan," jelas Ronny.

Ronny juga memastikan kliennya tidak mengetahui terkait motif Irjen Ferdy Sambo membunuh Brigadir J.

Baca juga: Pengacara Pastikan Bharada E Tak Takut Temui Ferdy Sambo, Kuasa Hukum Brigadir J Acungkan Jempol

Ia hanya memastikan saat kejadian, Brigadir J bertindak di bawah perintah atau kendali.

"Posisi klien kami ini sangat jelas, dia diperintah," kata Ronny.

"Tidak terlibat dalam perencanaan pembunuhan," sambungnya.

Meski sempat berbohong mengaku menjadi tersangka tunggal, Bharada E kini disebut berani jujur memberikan kesaksian yang sebenar-benarnya atas tewasnya Brigadir J.

Dikutip TribunWow dari tvOnenews, info ini disampaikan oleh kuasa hukum Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak.

Martin meyakini dari semua saksi dan tersangka yang diperiksa terkait tewasnya Brigadir J, pasti ada pihak yang membongkan skenario bohong dari Irjen Sambo tersebut.

Pengacara baru Bharada E, Ronny Talapessy (kiri) dan eks pengacara Bharada E, Deolipa Yumara (kanan). Keduanya meyakini Bharada E tidak takut bertemu langsung dengan Irjen Sambo.
Pengacara baru Bharada E, Ronny Talapessy (kiri) dan eks pengacara Bharada E, Deolipa Yumara (kanan). Keduanya meyakini Bharada E tidak takut bertemu langsung dengan Irjen Sambo. (Kolase YouTube Kompastv dan YouTube tvonenews)

Baca juga: Alasan Putri Candrawathi Tak akan Pakai Baju Tahanan saat Rekonstruksi, Beda dengan Ferdy Sambo dkk

Kendati demikian, Martin mengutarakan kekhawatirannya akan keterangan Bharada E apakah akan berubah atau tidak seusai dicabutnya Deolipa Yumara selaku kuasa hukum lama Bharada E.

"Apakah akan ada perubahan keterangan lagi, nanti kita lihat," ujar Martin.

Martin juga bercerita, dirinya pernah mendapat informasi dari sebuah lembaga negara tentang Bharada E.

"Richard Eliezer ini saya yakin dari tatapan matanya dia orang baik, dia anak Tuhan," jelas Martin.

"Mengatakan kepada saya, dia (pejabat sebuah lembaga negara) enggak berani ngomong secara on air tapi off air, 'pak, Richard Eliezer ini anak Tuhan pak, kalau bapak bisa dekati dia, dia akan bernyanyi dengan suara yang merdu karena dia lebih takut sama Tuhan dari pada sama manusia'," ungkap Martin menirukan percakapannya dengan seorang pejabat sebuah lembaga negara.

Martin menyampaikan, saat kejadian pembunuhan terjadi, Bharada E sempat dipengaruhi oleh para oknum-oknum tak bertanggung jawab.(TribunWow.com/Via/Anung)

Berita lain terkait

Tags:
Ferdy SamboPutri CandrawathiTersangkaBharada EBrigadir J
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved