Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

Ungkit Latar Belakang Pasukan Bharada E, Pengacara Ungkap Alasan Eliezer Turuti Perintah Irjen Sambo

Pengacara baru Bharada E mengaitkan latar belakang kliennya yang datang dari pasukan Brimob dengan perintah dari Irjen Sambo bunuh Brigadir J.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Kolase TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN dan Istimewa via Tribunnews.com
Pengacara baru Richard Eliezer alias Bharada E yakni Ronny Talapessy menjelaskan alasan mengapa kliennya menuruti perintah menembak Brigadir J yang diberikan oleh mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Foto kiri: Bharada E dan Foto kanan: Ronny. 

TRIBUNWOW.COM - Richard Eliezer alias Bharada E adalah tersangka yang menerima dan menjalankan perintah menembak Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Bharada E diketahui mendapatkan perintah dari otak kasus pembunuhan Brigadir J yakni mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Dikutip TribunWow dari Kompas, diketahui ada alasan tertentu mengapa Bharada E menuruti perintah dari Irjen Sambo.

Baca juga: Ada di Bagian Bawah, Ini Keanehan Surat Pencabutan Kuasa Hukum Bharada E soal Kasus Brigadir J

Informasi ini disampaikan oleh pengacara Bharada E yang baru yakni Ronny Talapessy.

Ronny awalnya menjelaskan bahwa kliennya takut dan tertekan mendapat perintah dari Irjen Sambo.

"Mana berani menolak," ujar Ronny, Minggu (14/8/2022).

Ronny kemudian menungkit latar belakang kliennya yang datang dari pasukan Brigade Mobil (Brimob).

Ronny menyebut Bharada E memiliki sifat patuh seperti pasukan Brimob dalam menjalankan tugas dari komandannya.

"Tipikal pasukan Brimob itu tidak berani pengen tahu ada urusan apa dia. Mereka tidak berani. Mereka cuma perintah, perintah, perintah, mereka jalankan," tuturnya.

Kemudian Ronny menyoroti waktu penembakan Brigadir J yang sempit.

"Iya, perintah. Waktunya sangat cepat. Sudah, 'dor, dor, dor, dor'," jelasnya.

Deolipa Yumara selaku mantan kuasa hukum Bharada E menjelaskan pada detik-detik penembakan, Brigadir J sudah dalam posisi berlutut.

Kemudian Irjen Sambo meminta Bharada E untuk menembak Brigadir J.

Kala itu instruksi dari Irjen Sambo turut disertai ancaman Bharada E akan ditembak jika tidak menuruti perintah sang jenderal.

"Ferdy Sambo yang perintah. (Brigadir Yosua) keadaan berlutut," kata Deolipa Yumara, di Channel Uya Kuya TV, tayang 11 Agustus 2022.

Foto bersama Irjen Ferdy Sambo saat masih menjabat Kadiv Propam Polri, bersama para ajudannya, tampak Brigadir J dan Bharada E dalam foto tersebut.
Foto bersama Irjen Ferdy Sambo saat masih menjabat Kadiv Propam Polri, bersama para ajudannya, tampak Brigadir J dan Bharada E dalam foto tersebut. (Istimewa/Facebook/Roslin Emika)
Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Polisi Tembak PolisiIrjen Ferdy SamboBrigadir JBharada EDeolipa YumaraMahfud MD
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved