Polisi Tembak Polisi
Seusai Bertemu Ferdy Sambo, LPSK Syok Diberi 2 Amplop Tebal, IPW: Tentu Ada Tujuannya
LPSK mengungkap ada upaya pemberian amplop yang dilakukan seusai pertemuan dengan Ferdy Sambo.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
"Dikasih begitu saja sudah bikin shock staf LPSK. Ngga terpikir lagi untuk tanya detail dan tau isinya apa."
Hal ini pun langsung dikomentari secara pedas oleh ketua IPW Sugeng Teguh Santoso.
Menurutnya, pemberian amplop tersebut bukanlah hal yang etis dan patut dilakukan petinggi Polri.
"Saya juga heran ya apabila ada suruhan Ferdy Sambo memberikan amplop kepada LPSK, pastinya akan ditolak. Ini menunjukkan sebetulnya ada upaya untuk mempengaruhi supaya LPSK bisa bertindak sesuai keinginan FS," ujar Sugeng, Jumat (12/8/2022).
Menurutnya, amplop tersebut merupakan sarana 'pelicin' agar LPSK bersedia mengikuti skenario yang direkayasa Ferdy Sambo.
"Tentu ada tujuannya ya, agar LPSK kooperatif dan memberikan perlindungan kepada Bharada E sesuai skenario yang dibuat oleh Ferdi sambo pada tanggal 13 Juli. Saat itu posisi dari Sambo kan masih aman ya belum terbuka kepada publik soal rekayasa ini."
Baca juga: Menolak Mundur, Pengacara Bharada E Kini Dicabut Kuasanya: Kami Terlalu Blak-blakan
LPSK Bersikeras Periksa Istri Ferdy Sambo
Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Hasto Atmojo tegas menyatakan istri Irjen Ferdy Sambo, PC, harus datang sendiri untuk menjalani asesmen psikologis.
Dilansir TribunWow.com, menurut Hasto, proses ini serupa dengan investigasi sehingga tak bisa diwakilkan.
Pasalnya, perlu keterangan langsung dari atasan Brigadir J itu, serta pengamatan psikolog independen agar LPSK bisa memberikan penilaian secara kredibel.
"Informasi atau keterangan orang yang mengajukan permohonan, terutama berkaitan dengan psikologis, kemudian informasi berkaitan investigasi itu kan tidak bisa diwakilkan, jadi yang bersangkutan sendiri yang memberikan keterangan," kata Hasto dilansir KOMPASTV, Rabu (3/8/2022).
Sebagai informasi, PC sudah beberapa kali mangkir dari panggilan LSPK terkait permohonannya untuk mendapat perlindungan.
Pada Senin (1/8/2022), pengacara dan tim psikolog pribadi PC mendatangi LPSK untuk menginformasikan bahwa kliennya masih trauma hingga tak bisa hadir.
Bahkan, pihak PC dikabarkan memberi tawaran pada LPSK untuk memakai hasil asesmen dari tim psikologisnya sendiri.
"Kemarin pengacaranya sudah datang, bahkan psikolog yang menangani selama ini juga ikut hadir, tapi kami tetap menyatakan bahwa LPSK tetap harus melakukan asesmen psikologis sendiri kepada yang bersangkutan," tegas Hasto.