Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

Blak-blakkan soal PC Menangis di Magelang, Pengacara Bharada E Dipuji-puji Kuasa Hukum Brigadir J

Kuasa hukum Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak memuji pengacara baru Bharada E yang ia sebut bekerja tulus.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
YouTube tvOnenews
Kuasa hukum Brigadir J yakni Kamaruddin Simanjuntak memuji-muji pengacara Bharada E yang baru Deolipa Yumara dalam acara Dua Sisi tvOne, Kamis (11/8/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Belum lama ini tim kuasa hukum yang dipimpin oleh Andreas Nahot Silitonga mengumumkan mengundurkan diri sebagai kuasa hukum dari Richard Eliezer alias Bharada E terkait kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Setelah Andreas mundur, Bareskrim langsung mencarikan pengacara baru untuk Bharada E yakni tim kuasa hukum yang dipimpin oleh Deolipa Yumara.

Dikutip TribunWow, setelah Deo menjadi kuasa hukum Bharada E, tak lama kemudian terbongkar bahwa kasus pembunuhan Brigadir J ternyata diotaki oleh mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Baca juga: Disaksikan Lebih dari 1 Orang, Irjen Sambo Perintahkan Bharada E Tembak Brigadir J yang Berlutut

Sebagai informasi, pengacara Bharada E yang pertama adalah kuasa hukum yang dicarikan oleh keluarga Irjen Ferdy Sambo.

Setelah berganti pengacara, lawyer Bharada E yang baru kerap memberikan keterangan di berbagai media massa tentang kronologi asli pembunuhan Brigadir J.

Dalam acara Dua Sisi tvOne, kuasa hukum Brigadir J yakni Kamaruddin Simanjuntak memberikan pujian kepada Deo.

Dalam acara tersebut Deo dan Kamaruddin sama-sama hadir sebagai narasumber.

Awalnya Kamaruddin menjelaskan motif pembunuhan Brigadir J diduga terjadi karena rahasia asmara Irjen Sambo dibongkar oleh korban ke istri sang jenderal yakni Putri Candrawathi (PC).

Menurut Kamaruddin, kasus ini sebenarnya mudah untuk diungkap.

"Kalau polisi serius gampang mengungkap ini," kata Kamaruddin.

Kamaruddin kemudian mengungkit sosok pengacara Bharada E yang baru.

"Saya baru melihat mukanya, saya bilang ini orang yang diberkati Tuhan, makannya langsung terbuka (kasus)," puji Kamaruddin.

Kamaruddin bercerita, dirinya bisa menilai seseorang hanya dengan melihat wajah.

Ia lalu mengungkit bagaimana pengacara yang pertama sempat memberikan keterangan bohong yakni skenario pertama Brigadir J ditembak karena melakukan pelecehan.

Kamaruddin lalu kembali mengungkit sosok Deo sebagai lawyer baru Bharada E.

Ia menyebut Deo adalah orang yang baik.

"Orang yang diberkati Tuhan begini, jadi harus kita bela orang begini karena dia bekerja dengan tulus," puji Kamaruddin disambut tawa dan lambaian tangan Deo.

Baca juga: Kabareskrim Sindir Pengacara Bharada E Kerap Umbar Fakta Kasus Pembunuhan Brigadir J di Publik

Kompolnas Bantah Ingin Bohongi Rakyat

Di sisi lain, permintaan maaf disampaikan oleh Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto terkait kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang diotaki oleh mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Awalnya Benny diketahui ikut menyebarkan skenario versi bohong tentang pembunuhan Brigadir J yang akhirnya terbongkar merupakan karangan Irjen Sambo.

Dikutip TribunWow dari Kompas, Kompolnas juga pernah menyatakan tidak melihat adanya kejanggalan dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Baca juga: Irjen Sambo Sebut Pelecehan Terjadi di Magelang, Brigadir J Ternyata Masih Dampingi PC ke Jakarta

Akibat statement tersebut, Kompolnas kini menerima kritikan pedas dari publik hingga pengamat.

Benny menegaskan Kompolnas tidak memiliki niat untuk membohongi masyarakat.

"Saya tidak punya niat membohongi publik, sekali lagi, saya tidak punya niat membohongi publik, berbeda dengan saya punya niat membohongi publik, berarti saya bekerja sama," kata Benny di acara Rosi Kompas TV, Kamis (11/8/2022).

"Tetapi dengan kegaduhan ini, tidak ada salahnya untuk saya minta maaf dengan kegaduhan ini, meskipun saya jadi korban, meskipun saya dipermalukan," ujar Benny.

Benny memaparkan, saat itu Kompolnas hanya menyampaikan keterangan resmi dari Polri yakni tentang skenario baku tembak antara Richard Eliezer alias Bharada E melawan Brigadir J hingga pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi (PC) yang dituduhkan kepada Brigadir J.

"Soal nanti rilis itu tidak benar, ada risiko, dan ketika saya mengutip ini kemudian saya diserang, itu risiko saya," ungkap Benny.

Baca juga: Dicecar Hotman Paris, Pengacara Bharada E Ungkap Respons Kliennya saat Diperintah Tembak Brigadir J

Benny menjelaskan, Kompolnas sendiri sempat melakukan verifikasi kepada Polri hingga keluarga Brigadir J terkait kasus ini.

Namun Benny menyampaikan bahwa kewenangan Kompolnas terbatas tidak seperti Komnas HAM.

Peneliti dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) bidang kepolisian, Bambang Rukminto menilai apa yang dilakukan oleh Kompolnas termasuk gegabah.

"Harus kembali ke tugas dan kewenangan Kompolnas sendiri untuk memberikan masukan kepada kepolisian untuk melaksanakan tugasnya dengan benar, bukan seolah menjadi juru bicara polisi," kata Bambang.

Bambang mengatakan, seharusnya Kompolnas memastikan proses hukum yang dilakukan Polri sesuai aturan atau melanggar.

Kuasa hukum Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J menyebut motif kliennya dibunuh oleh mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo terjadi karena dendam.
Kuasa hukum Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J menyebut motif kliennya dibunuh oleh mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo terjadi karena dendam. (Kolase istimewa via Tribunnews.com dan youtube kompastv)

Di awal kasus terungkap, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J disebut ditembak mati seusai melakukan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi (PC) selaku istri dari mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Namun kini terungkap bahwa skenario tersebut adalah karangan dari tersangka utama yakni Irjen Ferdy Sambo yang melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Dikutip TribunWow dari Tribunnews, kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengungkit dugaan motif bahwa kliennya sebenarnya dibunuh gara-gara membocorkan rahasia Irjen Ferdy Sambo kepada istri sang jenderal yakni PC.

Dugaan ini disuarakan oleh Kamaruddin dalam Hot Room di YouTube metrotvnews, Rabu (10/8/2022).

"Ada dugaan yang diduga adalah pelakunya si bapak (Ferdy Sambo -red). Dugaan ada wanita lain," kata Kamaruddin.

Kamaruddin menjelaskan, Brigadir J diketahui membocorkan rahasia dari Irjen Ferdy Sambo saat ditanya oleh PC.

"Kemudian si ibu (Putri Candrawathi) menanyakan kepada almarhum 'Bapak kemana? Kok tidak pulang?'," ungkap Kamaruddin.

"Diduga almarhum ini memberitahu 'Bapak pergi ke sana maka tidak pulang'. Disebutkanlah satu tempat dengan si cantik," imbuh Kamaruddin.

Kamaruddin menjelaskan, pertengkaran sempat terjadi antara PC dan Irjen Ferdy Sambo seusai Brigadir J membocorkan rahasia atasannya tersebut.

Barulah setelah pertengkaran terjadi, Brigadir J menerima ancaman pembunuhan dari ajudan sang jenderal.

"Akibatnya ada lagi ancaman kepada dia (Brigadir J) tapi dari para ajudan gara-gara ini, ibu jadi sakit," ujar Kamaruddin.

Sementara itu pihak keluarga masih meyakini bahwa Brigadir J tidak melakukan pelecehan seksual terhadap PC.

Alih-alih melakukan pelecehan, Brigadir J diyakini tewas karena melindungi PC.

Dikutip TribunWow dari Tribunnews, dugaan ini disampaikan oleh Roslin Simanjuntak selaku bibi dari Brigadir J.

Istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi menangis setelah membesuk suaminya di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Minggu (7/8/2022).
Istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi menangis setelah membesuk suaminya di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Minggu (7/8/2022). (KOMPAS TV)

Baca juga: Viral Foto Putri Candrawathi Pegang Tangan Brigadir J saat Pose, Ada Bripka RR yang Kini Tersangka

"Dari awal kami membantah bahwa anak kami itu melakukan pelecehan, karena kami tau sifat anak kami itu, dibilang melakukan pelecehan kami tidak terima," ujar Roslin, Rabu (10/8/2022).

"Secara pribadi kami merasa anak kami melindungi ibu Putri, makanya nyawanya jadi hilang," ucap Roslin.

Roslin mengungkit bagaimana Brigadir J memiliki sifat yang baik sehingga tak mungkin nekat melakukan pelecehan.

Sementara itu terlihat ada sikap aneh dari PC yang ternyata sempat menangis sejak dari Magelang, Jawa Tengah.

Informasi ini disampaikan oleh Muhammad Burhanuddin selaku kuasa hukum dari Richard Eliezer alias Bharada E yang merupakan tersangka penembak Brigadir J.

"Yang dicerita (Bharada E bercerita -red) itu ada masalah. Ibu Putri nangis-nangis dari Magelang. Nangis-nangis dari rumah itu (rumah di Magelang)," tutur Burhan dalam Hotroom di YouTube metrotvnews, Rabu (10/8/2022).

Burhan menjelaskan, berdasarkan keterangan Bharada E tidak terjadi pelecehan seksual di tempat kejadian perkara (TKP).

Kemudian tidak ditemukan juga penganiayaan terhadap Brigadir J.

"Kalau dari pengakuan Bharada (E) tidak ada penganiayaan," jelas Burhan.

Sebagai informasi, laporan dugaan pelecehan seksual PC dilaporkan pada 12 Juli 2022 lalu.

Kala itu laporan disampaikan kepada Kapolres Kombes Budhi Herdi Susianto yang kini telah dinonaktifkan.

Potret istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Istri Irjen Sambo diketahui sempat dilecehkan oleh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J sebelum akhirnya Brigadir J ditembak hingga tewas oleh Bharada E di rumah singgah sang jenderal di Jakarta, Jumat (8/7/2022).
Potret istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Istri Irjen Sambo diketahui sempat dilecehkan oleh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J sebelum akhirnya Brigadir J ditembak hingga tewas oleh Bharada E di rumah singgah sang jenderal di Jakarta, Jumat (8/7/2022). (YouTube Tribunnews.com)

Baca juga: VIDEO Putri Nangis Besuk Ferdy Sambo, Bharada E Ngaku Diperintah Atasannya Menembak Brigadir J

Sebelumnya, PC tampak terus menggenggam erat tangan wanita yang ada di sampingnya ketika pergi mendatangi Mako Brimob, Minggu (7/8/2022).

Putri yang merupakan istri dari mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo itu untuk pertama kalinya tampil di depan publik seusai ramai kasus penembakan terhadap ajudan suaminya yakni Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Dikutip TribunWow dari Tribunnews, tampak mata Putri sembab dan sayu seperti kurang tidur dan terlalu banyak menangis.

Raut wajahnya terlihat lelah meskipun tertutup masker.

Sambil menangis, Putri juga sempat berbicara di depan awak media hingga akhirnya ia menunduk memejamkan matanya seusai menyampaikan pesannya.

Berikut pesan yang disampaikan Putri kepada para wartawan.

"Saya putri bersama anak-anak saya mempercayai dan tulus mencintai suami saya," kata Putri Candrawati kepada awak media saat menyambangi Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Minggu (7/8/2022).

"Saya mohon doa, biar kami sekeluarga dapat menjalani masa yang sulit ini, dan saya ikhlas memaafkan segala perbuatan yang kami dan keluarga alami," tuturnya.

Berdasarkan keterangan kuasa hukum Putri, Arman Hanis, kliennya pergi ke Mako Brimob untuk menjenguk Ferdy Sambo.

"Kuasa hukum Pak FS hari ini datang ke Mako Brimob utk membawa pakaian kepada Pak FS dan membesuk beliau," jelas Arman.

"Tapi hari ini belum sempat ketemu. Belum diberikan izin, mudah-mudahan besok atau hari-hari berikutnya bisa diberikan izin." (TribunWow.com/Anung/Via)

Berita lain terkait

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Bharada EBrigadir JNofriansyah Yosua HutabaratRichard EliezerDeolipa YumaraKamaruddin SimanjuntakFerdy SamboMagelangPutri Candrawathi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved