Polisi Tembak Polisi
Kapolri Singgung Motif Kasus Pembunuhan Brigadir J yang Didalangi Ferdy Sambo, terkait PC?
Kapolri Listyo Sigit Prabowo memberikan jawaban terkait motif pembunuhan Brigadir J.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
Timsus dinilai masih perlu adanya keterangan dari saksi maupun ahli yang kini sedang diproses.
"Terkait dengan motif tadi sudah kita sampaikan, bahwa pendalaman masih terus dilakukan," terang Listyo Sigit.
"Dan ini tentunya membutuhkan keterangan dari ahli-ahli di samping persesuaian saksi-saksi. Sehingga tentunya ini menjadi bagian yang juga harus kami tuntaskan."
Baca juga: Ferdy Sambo Terancam Hukuman Mati, Polisi Ungkap Peran 4 Tersangka Pembunuhan Brigadir J
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- (-42.00):
Citra Polri Dinilai Babak Belur akibat Kasus Brigadir J
Kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dinilai telah menjatuhkan citra polisi RI di mata publik.
Dilansir TribunWow.com, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) bahkan tegas meminta polisi mengungkap insiden kematian Brigadir J ini.
Sekretaris Kabinet (Setkab) Indonesia Pramono Anung, mengingatkan kembali pesan Jokowi pada Kepala Polisi RI tersebut.
Baca juga: Pembunuhan Brigadir J Disaksikan Langsung Atasannya, Bharada E Tegaskan Tak Ada Baku Tembak
Ia mengatakan Jokowi secara khusus meminta Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo untuk turun langsung.
Semenjak adanya instruksi Presiden, Kapolri langsung membentuk Timsus yang kini sudah berhasil mengungkap 2 tersangka.
Menurut Pramono Anung, Jokowi juga memberi mandat agar indikasi penyembunyian fakta dalam kasus ini bisa dibuka secara terang.
"Kan arahan Presiden pada Kapolri. Presiden udah 3 kali menyampaikan dan penyampaiannya sudah sangat terbuka. 'Jangan ada yang ditutup-tutupi, buka apa adanya'. Itu kan arahan presiden," kata Pramono dikutip KOMPASTV, Senin (8/8/2022).

Baca juga: Keluarga Brigadir J Tanggapi Surat dari Bharada E, Terungkap Kondisi Memilukan sang Ibu
Dalam perkembangannya, kasus ini telah melibatkan lebih dari 25 polisi.
Bahkan sejumlah Jenderal dan Komisaris Besar diduga ikut andil dalam menutup-tutupi fakta kematian Brigadir J.
Menurut Pramono Anung, kasus ini telah berdampak pada penilaian publik pada Polri.
Bahkan, ia menyatakan citra Polri saat ini sedang babak belur dihantam pandangan negatif.
"Tentunya presiden mengharapkan ini bisa terselesaikan supaya citra Polri tidak babak belur seperti saat ini," tegas Pramono Anung.(TribunWow.com/Via)