Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

Kapolri Jawab Kecurigaan Publik soal CCTV di Kasus Brigadir J, 3 Brigjen hingga 5 Kombes Diperiksa

Kapolri menjelaskan ada beberapa perwira tinggi, menengah, pertama diperiksa atas dugaan tidak profesional dalam mengolah TKP kasus Brigadir J.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
youtube kompastv
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan ada 25 personil Polri dari beragam pangkat diperiksa terkait kasus Brigadir J dalam konferensi pers Kamis (4/8/2022). 

Komnas HAM yang berada langsung di bawah Menkopolhukam, kerap berkoordinasi langsung dengan Mahfud MD.

Maka, apabila ada kejanggalan atau upaya penyembunyian, ia akan segera melaporkan ke Mahfud MD sebagai perpanjangan tangan Presiden.

"Masing-masing punya cara sendiri, saya selalu ketemu dengan Pak Mahfud, koordinasi saya melalui Pak Mahfud, jadi kalau ada apa-apa di sini saya akan bilang pada Pak Mahfud," tegas Taufan.

Pengacara Curigai Keaslian Bukti CCTV

Kuasa hukum pihak keluarga Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J menyangsikan bukti rekaman CCTV yang ditemukan polisi.

Dilansir TribunWow.com, pengacara Kamaruddin Simanjuntak menilai bukti tersebut bisa saja dipalsukan.

Ia menilai CCTV yang didapat dari rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo dan lingkungan sekitar itu bisa saja sudah melalui pengeditan.

Baca juga: Alasan Istri Irjen Sambo dan Brigadir J Pergi ke TKP Rumah Dinas yang Lama Sudah Tak Ditinggali

Hal ini diutarakannya setelah pemeriksaan di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (2/8/2022) malam.

Menurut Kamaruddin, temuan rekaman CCTV yang sebelumnya sudah disampaikan Komnas HAM itu masih perlu diuji keasliannya.

Pasalnya, bisa saja rekaman yang terkumpul itu sudah melalui pengeditan demi kepentingan tertentu.

Karenanya, untuk menjaga objektivitas kasus, bukti tersebut perlu diuji keahliannya oleh pakar digital forensik.

"Saya sudah katakan Komnas HAM itu kalau dapat bukti elektronik diuji dulu. Karena namanya berbau elektronik itu bisa Ori (orisinil) bisa editan juga. Elektronik itu rawan diedit, maka harus diuji ahli forensik," ujar Kamaruddin dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (3/8/2022).

Ia mencurigai adanya potensi bahwa bukti rekaman tersebut dibuat pada hari lain, namun dinyatakan sebagai hari terjadinya insiden.

"Kalau belum diuji bisa saja itu editan. Bisa saja CCTV yang lalu dibuat seolah-olah pada hari itu."

CCTV di rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo sempat menangkap aktivitas Brigadir Yosua beberapa saat sebelum tewas, dalam keadaan sehat, Kamis (28/7/2022).
CCTV di rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo sempat menangkap aktivitas Brigadir Yosua beberapa saat sebelum tewas, dalam keadaan sehat, Kamis (28/7/2022). (Tribunnews/Fersianus Waku)

Baca juga: Pengakuan Lengkap Bharada E soal Insiden Baku Tembak dengan Brigadir J Diungkap Komnas HAM

Adapun dari bukti 20 rekaman CCTV tersebut, pihak Komnas HAM telah merangkaikan menjadi satu konstruksi cerita.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Polisi Tembak PolisiIrjen Ferdy SamboBrigadir JBharada EKasus PembunuhanListyo Sigit PrabowoKomnas HAM
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved