Polisi Tembak Polisi
Kapolri Jawab Kecurigaan Publik soal CCTV di Kasus Brigadir J, 3 Brigjen hingga 5 Kombes Diperiksa
Kapolri menjelaskan ada beberapa perwira tinggi, menengah, pertama diperiksa atas dugaan tidak profesional dalam mengolah TKP kasus Brigadir J.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
"Harapan saya proses penanganan tindak pidana terkait dengan meninggalnya Brigadir Yosua, ke depan akan berjalan dengan baik."
"Dan saya yakin timsus akan bekerja keras, dan kemudian menjelaskan kepada masyrakat dan membuat terang tentang peristiwa yang terjadi," sambungnya.
Komnas HAM Pertanyakan Kerusakan CCTV
Sebelumnya, Ketua Komnas HAM Taufan Ahmad Damanik menyoroti kerusakan CCTV di TKP rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, kawasan Duren Tiga, Jakarta.
Dilansir TribunWow.com, Taufan menegaskan penyebab tak bisa diaksesnya bukti penting kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J itu perlu diungkap.
Jika tidak, ia berkuasa melaporkan kejanggalan ini pada Menkopolhukam Mahfud MD yang akan meneruskan pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca juga: Dalam 35 Menit, Brigadir J Diduga Melecehkan, Menembak dan Ditemukan Tewas, Kamaruddin: Apa Mungkin?
Ditemui di kantor Komnas HAM, Taufan mengaku masih menunggu penjelasan dari Polri terkait kerusakan tersebut.
"Tidak kalah pentingnya juga memastikan rusaknya CCTV atau tidak berfungsinya CCTV di rumah itu seperti apa," kata Taufan dikutip kanal YouTube metrotvnews, Kamis (4/8/2022).
"Apa sebabnya? Kan itu perlu kita ketahui."
Ia kemudian menerangkan bahwa setiap pihak yang melakukan invetsigasi kasus, memiliki metode masing-masing.
Namun, hasil yang diperoleh nantinya akan sama-sama diperlihatkan untuk memperkaya data penyidikan.

Baca juga: Kronologi Tewasnya Brigadir J Terungkap Lewat CCTV, Ferdy Sambo sempat Terlihat Berlari Karena Ini
Taufan mengingatkan bahwa hasil yang diperoleh nantinya akan dikoordinasikan ke Presiden sebagai lembaga tertinggi.
"Masing-masing pihak punya metodenya sendiri-sendiri, Timsus punya metode, penyidik punya metode, nanti kita cross check satu sama lain," terang Taufan.
"Kami punya kerjasama kan, jadi saya juga bisa ketemu sama Timsus, penyidik, sama Kompolnas."
"Dan semua itu koordinasinya ke Istana, jadi jelas kan apa arahan Bapak Presiden."