Konflik Rusia Vs Ukraina
Dikhawatirkan Hasut Warga Lokal, Ini Isi Kampanye Anti Pengungsi Ukraina yang Ramai di Sosmed
Saat ini mulai beredar laporan palsu hingga artikel provokatif yang berniat membangkitkan sentimen anti pengungsi dari Ukraina.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Dikutip TribunWow.com dari Theguardian.com, puluhan ribu pengungsi tersebut kini terancam berakhir menjadi gelandangan di Inggris.
Sementara ini pengungsi Ukraina masih ditampung oleh para warga Inggris yang bersedia menjadi host atau tuan rumah bagi para pengungsi.
Namun ketika masa waktu tinggal di rumah host habis, para pengungsi Ukraina mau tidak mau harus mencari tempat tinggal sendiri.
Baca juga: Pejabat Boneka Rusia di Ukraina Tewas karena Bom di Mobil, Videonya Beredar di Medsos
Di Inggris sendiri terdapat pengecekan ketat mengenai latar belakang calon orang yang akan menyewa rumah.
Berbagai dokumen harus disiapkan oleh orang yang akan menyewa, mulai dari rekam jejak pendapatan hingga dokumen-dokumen penting lainnya.
Kelengkapan dokumen ini mustahil bisa dipenuhi oleh beberapa pengungsi yang pergi dari Ukraina dalam kondisi darurat karena invasi Rusia.
Opora, sebuah jaringan yang bergerak membantu masyarakat Ukraina telah mendapat laporan adanya keluarga asal Ukraina yang tidak bisa menyewa rumah karena gagal dalam pengecekan latar belakang.
Baca juga: Ledek Macron, Pabrik Senjata di Rusia Tantang Prancis Kirim Lebih Banyak Artileri ke Ukraina

Padahal ada pengungsi yang memiliki uang yang cukup dan pekerjaan dengan penghasilan yang stabil.
Pasangan suami istri asal Ukraina di Inggris bernama Dmytro Chapovski, seorang teknisi piranti lunak dan Polina, seorang fisioterapis gagal ditolak oleh 12 agensi saat mencari rumah untuk disewa.
Saat ini baru sebagian kecil pengungsi yang merasakan halangan ini, namun diprediksi ribuan pengungsi Ukraina lainnya akan terkena dampaknya seiring habisnya program warga Inggris untuk menyediakan tempat tinggal bagi pengungsi.
Ditawari Kamar Bayar Pakai Seks
Mahasiswi asal Ukraina bernama Alina (21) mengaku butuh perjuangan sebelum menemukan rumah singgah saat mengungsi ke Inggris.
Alina menyebut banyak oknum di Inggris yang berusaha memanfaatkan kondisi para pengungsi yang segera butuh tempat tinggal.
Pada akhirnya Alina kini tinggal bersama Beth (33), seorang wanita yang bekerja sebagai ilmuwan biomedis dan ketua pramuka di Cardiff.
Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, sebelum memutuskan untuk tinggal bersama Beth, Alina memerlukan waktu yang tak singkat.