Polisi Tembak Polisi
Kuasa Hukum Brigadir J Kena Sindir seusai Dahului Tim Forensik Umumkan Hasil Autopsi
Pihak Bharada E menyayangkan sikap kuasa hukum Brigadir J yang lebih dulu mengumumkan hasil autopsi ulang sebelum tim forensik selesai memeriksa.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Selama beberapa kali tim kuasa hukum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J membuka hasil autopsi ulang sang klien sebelum tim forensik selesai melakukan pemeriksaan.
Langkah tim kuasa hukum Brigadir J ini kemudian menuai sindiran dari pihak pengacara Bharada Richard Eliezer alias Bharada E.
Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews, kuasa hukum Bharada E yakni Andreas Nahot Silitonga menjelaskan bahwa tim forensik yang merupakan ahli di bidangnya perlu waktu hingga delapan minggu sebelum bisa mengumumkan hasil autopsi Brigadir J ke publik.
Baca juga: Kronologis Penembakan Brigadir J, Irjen Sambo Lari ke Rumah Dinas hingga CCTV Rekam PC Menangis
"Yang kami sayangkan pemberitaan yang beredar, yang menurut kami pihak tak bertanggung jawab. Bukan ahli di bidangnya menyampaikan pendapat yang seakan-akan benar. Itu sangat disayangkan," kata Andreas saat ditemui awak media di Kantor LPSK, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (1/8/2022).
"Tim forensik yang ahli itu butuh 4-8 minggu. Tapi kita dengar statement dari penasihat hukumnya juga dari Yosua seakan-seakan sudah benar semua, itu kami sayangkan. Kami kooperatif dan tak ada ditutupi," ucapnya.
Andreas meminta kepada seluruh pihak agar mematuhi proses hukum yang sedang berjalan.
"Karena kebenaran nanti akan muncul bagi semua pihak. Kalau ada pihak tak suka kebenaran disitu ada proses hukumnya," tegasnya.
Dilansir TribunWow.com, sebelumnya, tim pengacara Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak membeberkan setidaknya ada 3 luka yang tak bisa diidentifikasi.
Mengutip dari dua perwakilan keluarga yang ikut pada saat autopsi, beberapa luka itu diyakini bukan disebabkan peluru.
Baca juga: Kronologi Tewasnya Brigadir J Terungkap Lewat CCTV, Ferdy Sambo sempat Terlihat Berlari Karena Ini
Melalui tayangan di kanal YouTube tvOneNews, Minggu (31/7/2022), Martin membeberkan luka-luka janggal tersebut.
"Mereka ini mencatat apa saja yang menjadi temuan. Setidaknya ada tiga luka yang tidak bisa diidentifikasi penyebabnya," terang Martin.
"Seperti contoh yang ada di sebelah pipi atas, di bawah mata, itu tidak bisa dijelaskan oleh dokter itu, kenapa bisa ada luka di sebelah sini," imbuhnya sambil menunjuk bagian bawah kelopak mata.
Kemudian, ada luka tembus dari belakang kepala hingga bagian hidung.
Bila dibuktikan bahwa luka ini bekas peluru, maka dapat disinyalir bahwa Brigadir J ditembak dari arah belakang dan bukan dari lantai dua seperti narasi yang beredar.
"Lalu ada luka dari belakang ke depan, ke hidung tembus, disonde juga dengan semacam sumpit."
Selain itu, ada semacam luka yang disebutnya merembeskan cairan di bagian jari.
"Masih banyak lagi yang tidak bisa dijelaskan, seperti di tangan itu, bagian kelingking sama jari manis ada rembesan segala macam," tutur Martin.
"Nah, itu yang dibawa sampel ke Jakarta. Jadi walaupun belum ada hasil resmi, tapi secara gambaran garis besar kami sudah punya."
Baca juga: Brigadir J Dituding Pakai Parfum Istri Ferdy Sambo dan Todongkan Pistol ke Foto, Kamaruddin: Ngawur
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 04.40:
Penjelasan soal Luka Janggal di Jasad Brigadir J
Autopsi ulang atau ekshumasi jasad Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J telah selesai dilaksanakan, Rabu (27/7/2022).
Dilansir TribunWow.com, dua petugas medis dari pihak keluarga diizinkan untuk ikut mengamati jalannya proses ekshumasi.
Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak pun menyampaikan temuan sementara dari autopsi tersebut.
Baca juga: Brigadir J Dituding Pakai Parfum Istri Ferdy Sambo dan Todongkan Pistol ke Foto, Kamaruddin: Ngawur
Menyampaikan pada Wartakotalive.com, Sabtu (31/2/2022), Kamaruddin membantah mendiang telah ditembak rekannya, Bharada E dari lantai dua seperti narasi yang beredar.
"Sebab dari 4 tembakan yang mengenai tubuh korban Brigadir J semua peluru masuk secara datar dan garis lurus. Bahkan tembakan dari leher tembus ke bibir, dilakukan dari agak ke bawah ke atas," beber Kamaruddin.
Ia menegaskan tak bermaksud mendahului tim forensik independen yang masih meneliti sampel jasad Brigadir J.
Hanya saja, ia menyampaikan gambaran umum mengenai luka-luka yang ditemukan di tubuh Brigadir J.
Adapun luka yang sempat diduga bekas jeratan di leher, ternyata diperkirakan merupakan akibat dari jahitan autopsi pertama.
Tim forensik memastikan bahwa tidak ada resapan darah di otot leher yang terbukti mematahkan dugaan tersebut.
"Yang ada bekas tembakan ketika dijahit jadi ketarik, seperti garis, begitu informasinya, tapi itu belum pasti," ungkap Kamaruddin.

Baca juga: Kronologi Tewasnya Brigadir J Terungkap Lewat CCTV, Ferdy Sambo sempat Terlihat Berlari Karena Ini
Menurutnya, dua perwakilan keluarga yakni tenaga kesehatan Herlina Lubis dan dokter Martina Aritonang juga membeberkan adanya luka di kepala.
"Yang dilaporkan oleh kedua wakil kita ini pertama ketika kepalanya dibuka, otaknya sudah tidak ditemukan dan dibagian belakang kepala seperti dilem," terang Kamaruddin.
"Setelah lem dibuka di situ ada lubang. Setelah disondek lubang itu ke arah mata mentok dan disondek ke arah hidung, tembus."
"Jadi diduga almarhum ditembak dari belakang kepala sehingga jebol sampai ke hidung depan, itu tembak garis lurus. Karena datar ya, dari belakang kepala sampai hidung depan," tambahnya.
Hal ini kemudian membantah dugaan adanya luka sayatan di hidung dan dua jahitan.
"Menurut pengamatan dari dua wakil kita itu, dokter dan magister kesehatan, itu adalah diduga lubang peluru yang ditembakkan dari belakang kepala," beber Kamaruddin.
"Setelah itu ditemukan juga luka diduga tembakan dari bagian leher tembus ke arah bibir, nah itu luka tembakan kedua."
Sementara itu, luka tembakan ketiga berada di bagian dada dan yang keempat ada di bagian tangan.
"Luka tembakan di tangan kanan lurus dan tembus, tidak miring," ucap Kamaruddin.
"Jadi itulah 4 lubang diduga akibat peluru."
Meski belum bisa dipastikan, namun luka terbuka di bagian bahu diduga bukan akibat peluru.
Lalu tulang tangan kiri di bagian bawah juga dinyatakan patah dan masih diteliti penyebabnya.
Di bagian kelingking dan jari manis juga ditemukan patahan jari bahkan ada bagian yang terkelupas di sekitar kuku.
Juga ditemukan luka lebam di lutut bagian kiri, dan di punggung belakang jenazah.(TribunWow.com/Anung/Via)