Konflik Rusia Vs Ukraina
Pakai Sleeper Agent hingga Susupi Pemerintah Ukraina, Rusia Dituding Sudah Lama Kirim Mata-mata
Pemerintah Rusia dituding sudah sejak lama menyusup masuk ke Ukraina sebelum melancarkan invasi ke Ukraina.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Roket tersebut diketahui diluncurkan di hari yang sama saat Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melakukan kunjungan ke Polandia dan berpidato soal konflik Rusia-Ukraina.
Pria tak dikenal ini ditangkap seusai melakukan hal mencurigakan di titik jatuhnya roket milik Rusia.
Menurut keterangan pemerintah setempat, pihak kepolisian Ukraina menemukan pria tersebut merekam momen datangnya roket milik Rusia hingga roket tersebut jatuh di Lviv.
Pihak kepolisian Ukraina juga menemukan foto-foto sejumlah pos pemeriksaan yang tersebar di Ukraina yang tersimpan di ponsel milik pria tersebut.
Dugaan pria tersebut merupakan mata-mata semakin diperkuat ketika ada kontak yang dilakukan oleh pria itu dengan dua nomor telepon asal Rusia.
10 Tahun Menyamar Jadi Warga Brazil
Selama lebih dari 10 tahun mata-mata Rusia bernama Sergey Vladimirovich Cherkasov (36) membangun identitas palsu sebagai seorang warga negara Brazil.
Berpura-pura menjadi warga bernama Viktor Muller Ferreira (33), Sergey mencoba mendaftar program magang di Mahkamah Pidana Internasional alias International Criminal Court (ICC) yang ada di Den Haag, Belanda.
Namun aksi penyamaran Sergey terbongkar oleh Badan Intelijen Belanda ketika yang bersangkutan mendaftar program magang tersebut.
Baca juga: Saat Bahas Konflik Ukraina, Menlu Rusia Sebut Inggris Korbankan Kepentingan Warga demi Nafsu Politik
Dikutip TribunWow.com dari Theguardian.com, seusai ditangkap, Sergey sempat ditahan oleh kantor imigrasi Belanda.
Kemudian Sergey dikirim pulang ke Brazil.
Pada saat Sergey hendak menyusup, ICC tengah menyelidiki kasus dugaan kejahatan perang yang dilakukan oleh Rusia di Ukraina.
Diperkirakan apabila Sergey berhasil menyusup maka ia berpotensi memanipulasi hingga menghilangkan dokumen terkait bukti kasus kejahatan perang Rusia di Ukraina.
Dirjen Agensi Intelijen Belanda, Erik Akerboom menyatakan aksi yang dilakukan oleh Sergey sebagai ancaman tingkat tinggi.
"Ini jelas menunjukkan apa yang hendak dilakukan oleh Rusia, mencoba memeroleh akses ilegal ke informasi di dalam ICC," ujar Akerboom.
Sebagai informasi, ICC setiap tahunnya menawarkan program magang untuk pelajar dan lulusan di bidang hukum hingga psikologi sosial. (TribunWow.com/Anung/Via)