Konflik Rusia Vs Ukraina
Media Asal AS Umumkan Korban Jiwa Pasukan Putin, Rusia Beri Bantahan dan Sindiran soal Berita Palsu
Pemerintah Rusia membantah laporan New York Times yang menyampaikan ada 75 ribu tentara Rusia tewas dalam konflik di Ukraina.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Meski anak V dinyatakan hilang tanpa kejelasan, ia tak melihat Ukraina sebagai musuh.
V merasa wajar Ukraina melawan balik karena negara mereka diserang.
Saat ini V telah menjalin kontak dengan para ibu tentara Rusia lainnya yang sepemikiran dengannya.
V mengatakan, kalangan ibu-ibu para tentara Rusia mulai membenci pemerintah Rusia yang memutuskan melakukan operasi militer spesial di Ukraina.
"Mereka membenci pemerintah. Mereka benci Putin," ujar V.
"Mereka semua ingin perang ini berakhir. Seluruh ibu menginginkannya," tegasnya.
V menjelaskan bagaimana mayoritas ibu para tentara Rusia adalah orang-orang desa.
Ia menceritakan pasukan militer yang dikirim ke Ukraina adalah mereka yang berasal dari wilayah-wilayah terpencil, bukan anak pejabat.
Baca juga: VIDEO Mykolaiv Ukraina Diguncang 8 Ledakan Dahsyat, RS hingga Rumah Warga Jadi Sasaran Rudal Rusia

Rasa kesal dan frustasi juga tumbuh di masyarakat Ukraina.
Rakyat Ukraina kini mulai memprotes pemerintah mereka karena mengirimkan warga sipil yang tak memiliki pengalaman militer untuk berperang menghadapi pasukan Rusia.
Dikutip TribunWow.com dari Skynews, seiring naiknya korban jiwa dari pihak Ukraina, warga di sana mulai memprotes lantaran anggota keluarga mereka ada yang dikirim untuk berperang melawan Rusia padahal tak memiliki pengalaman perang.
Warga Kyiv/Kiev bernama Viktoriia Bilan-Raschuk (43) menjelaskan bagaimana suaminya dikirim untuk berperang di Severodonetsk padahal tak memiliki latar belakang militer.
Mirisnya, Viktoriia harus menabung uang demi bisa membeli perlengkapan militer untuk suaminya.
Viktoriia mengaku siap untuk memprotes kondisi yang ia alami.
"Pemerintah tidak melakukan banyak hal untuk mendukung mereka. Semakin lama ini berlangsung, makin banyak orang yang akan marah," kata dia. (TribunWow.com/Anung/Via)