Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Media Asal AS Umumkan Korban Jiwa Pasukan Putin, Rusia Beri Bantahan dan Sindiran soal Berita Palsu

Pemerintah Rusia membantah laporan New York Times yang menyampaikan ada 75 ribu tentara Rusia tewas dalam konflik di Ukraina.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Twitter/TheSun.co.uk
Beredar video pihak Ukraina menampilkan tempat penyimpanan jasad para tentara Rusia yang tewas dalam konflik. 

Saluran tersebut mengatakan kepada 134 ribu pelanggannya bahwa permintaan bagi orang Rusia untuk mendaftar itu telah diabaikan dan tampaknya rencana untuk memobilisasi perang telah gagal.

Seorang pria bernama Alexey dari kota Voronezh mengatakan dia menolak permintaan untuk mengambil kontrak tentara selama panggilan dari kantor pendaftaran militer.

Dia mengatakan kemungkinan nomor teleponnya diperoleh dari bursa tenaga kerja di mana dia baru-baru ini mendaftar.

Sementara, seorang pria Moskow yang tidak disebutkan namanya mengatakan dia dihubungi oleh 'komisaris militer' yang mengatakan bahwa dia bisa mendapatkan 300 ribu rubel sebulan (Rp 75 juta) jika dia bergabung dengan batalion.

Pasukan militer Rusia saat berada di Mariupol, Ukraina. Terbaru, ilustrasi tentara Rusia.
Pasukan militer Rusia saat berada di Mariupol, Ukraina. Terbaru, ilustrasi tentara Rusia. (AFP)

Baca juga: Selama 3 Hari, Politisi Ukraina Ngaku Disiksa Tentara Rusia Pakai Metode Penyiksaan ala CIA

Seorang wanita dari Tyumen bernama Elena mengatakan bahwa perekrut datang kepada kedua putranya sebelum mereka mengikuti ujian perguruan tinggi.

Pihak perekrut itu mencoba membujuk dengan mengatakan bahwa dua pemuda itu memiliki kesempatan untuk membayar kembali utang ke tanah air serta mendapatkan penghasilan yang baik, namun keduanya menolak.

Seorang pria bernama Andrey dari wilayah Lipetsk mengatakan bahwa pemerintah di setiap desa diharuskan menemukan setidaknya satu sukarelawan.

Andrey mengatakan bahwa usia pelamar tidak dipertimbangkan, bahkan dia mengetahui adanya seorang pria berusia 40 tahun yang setuju untuk mendaftar.

"Tetapi administrasi tidak begitu beruntung, karena sebelum dia bisa melakukannya, dia mabuk, jatuh dari sepedanya. dan kakinya patah," kata Andrey.

Ini terjadi di tengah meningkatnya kerugian bagi pasukan Presiden Vladimir Putin, di mana Ukraina mengatakan minggu ini sekitar 40 ribu tentara Rusia telah tewas.

Negara-negara Barat mengatakan jumlahnya jauh lebih rendah, sementara Moskow belum memperbarui penghitungan resmi prajurit yang tewas dari angka 1.351 yang dirilis pada Maret.

Baca juga: Jadi Bahan Olok-olok Inggris, Putin Disebut Paksa Tentara Rusia Gunakan Traktor sebagai Tank

Muncul Rasa Benci ke Putin

Kebencian terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin mulai tumbuh di kalangan ibu para tentara pasukan militer Rusia.

Rasa benci ini muncul karena ketidakjelasan nasib para tentara Rusia yang diturunkan ke Ukraina.

Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, seorang ibu berinisial V adalah satu dari banyak orangtua tentara Rusia yang tak puas akan kebijakan pemerintahnya melakukan serangan ke Ukraina.

Baca juga: Putus Kontak sejak Anaknya Perangi Pasukan Ukraina, Ibu di Rusia Dapat Kabar Buruk dari Medsos

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
RusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyAmerika SerikatDmitry Peskov
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved