Pilpres 2024
4 Fakta Seputar Prabowo dan 2024, Kriteria Pasangan, Isu Duet Bareng Jokowi hingga Reaksi Masyarakat
Berikut sejumlah fakta terkait isu majunya Ketum Gerindra Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 mendatang.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
6. Ketua DPR RI Puan Maharani - 17,9 persen.
7. Ketum Golkar/Menko Perekonomian Airlangga Hartarto - 10,8 persen.
8. Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno - 8,9 persen.
Ferta menyampaikan, LSJ menganalisis percakapan warganet sejak 10 Juli hingga 20 Juli 2022.
Adapun, riset LSJ ini menggunakan pendekatan natural language processing (NLP) untuk mengekstraksi opini atau percakapan warganet dalam bentuk teks.
Analisis dilakukan dengan menggunakan keyword yang sering dipublikasikan oleh lembaga-lembaga riset mainstream, seperti “Prabowo Subianto”, “Ganjar Pranowo”, “Anies Baswedan”, dan sebagainya. Dataset diperoleh pada periode 10 hingga 20 Juli 2022 dengan teknik ekstraksi knowledge big data.
4. Didukung Maju Didampingi Jokowi
Relawan yang tergabung dalam Sekretariat Bersama Prabowo-Jokowi mendeklarasikan dukungannya untuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) untuk maju berpasangan di Pilpres 2024.
Mereka, meminta Jokowi agar mau menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo di pemilihan presiden mendatang.
"Kali ini kita meminta Bapak Jokowi untuk dapat menjadi wakil presiden untuk mendampingi Prabowo menjadi presidennya," ucap Ketua Sekber Prabowo-Jokowi G Gisel di Jakarta, Sabtu (15/1/2022), dikutip dari Tribun Jakarta.

Gisel menyebut bahwa kedua orang yang didukungnya itu memang layak menjadi pemimpin negara Indonesia.
Pasalnya, baik Jokowi dan Prabowo memiliki kinerja baik selama memimpin pemerintahan ini.
Namun, karena orang nomor satu di Indonesia itu sudah menjabat dua periode, mereka meminta Jokowi menjadi cawapres agar tidak bertentangan dengan konstitusi.
"Berhubung dalam kontitusi, dalam pasal 7 UUD 1945 presiden dan wakil presiden hanya bisa dua periode," katanya.
Dengan begitu, kata Gisel, Jokowi dapat melanjutan program-programnya yang selama ini sudah berjalan dengan baik.
Gisel juga menyebut bahwa tidak ada maksud untuk merendahkan martabat Jokowi.
"Dasar dari kita mendeklarasikan Prabowo dan Jokowi adalah kita tentu tahu bagaimana kinerja Bapak Prabowo apalagi oleh Bapak Jokowi," katanya.
Gisel menyebut bahwa Sekber Prabowo-Jokowi serius ingin mengusung Jokowi sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2024 mendatang.
Pihaknya disebut akan turun ke masyarakat untuk merealisasikan gagasan yang dibawanya.
"Kita akan banyak kegiatan. Kita turun ke masyarakat, kita promosikan secara terbuka ke lapangan. Kami akan persiapkan bapak Prabowo dan Jokowi untuk maju dalam pilpres," tutup dia. (TribunWow.com/Anung)