Konflik Rusia Vs Ukraina
Gubernur di Ukraina Lockdown Kota demi Tangkap Mata-mata Rusia: Saya Mencurigai Semua Orang
Langkah esktrem diambil oleh seorang gubernur di Ukraina yang melockdown satu kota demi menangkap mata-mata Rusia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Sebelumnya pihak kepolisian Ukraina menangkap seorang pria tak dikenal karena diduga menjadi mata-mata kiriman Rusia.
Dikutip TribunWow.com dari Sky News, pria ini ditangkap di Kota Lviv yang berbatasan langsung dengan Polandia, pada Sabtu (26/3/2022).
Diketahui pada hari yang sama pasukan militer Rusia baru saja meluncurkan serangan roket di Lviv.
Roket tersebut diketahui diluncurkan di hari yang sama saat Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melakukan kunjungan ke Polandia dan berpidato soal konflik Rusia-Ukraina.
Pria tak dikenal ini ditangkap seusai melakukan hal mencurigakan di titik jatuhnya roket milik Rusia.
Menurut keterangan pemerintah setempat, pihak kepolisian Ukraina menemukan pria tersebut merekam momen datangnya roket milik Rusia hingga roket tersebut jatuh di Lviv.
Pihak kepolisian Ukraina juga menemukan foto-foto sejumlah pos pemeriksaan yang tersebar di Ukraina yang tersimpan di ponsel milik pria tersebut.
Dugaan pria tersebut merupakan mata-mata semakin diperkuat ketika ada kontak yang dilakukan oleh pria itu dengan dua nomor telepon asal Rusia.
10 Tahun Menyamar Jadi Warga Brazil
Selama lebih dari 10 tahun mata-mata Rusia bernama Sergey Vladimirovich Cherkasov (36) membangun identitas palsu sebagai seorang warga negara Brazil.
Berpura-pura menjadi warga bernama Viktor Muller Ferreira (33), Sergey mencoba mendaftar program magang di Mahkamah Pidana Internasional alias International Criminal Court (ICC) yang ada di Den Haag, Belanda.
Namun aksi penyamaran Sergey terbongkar oleh Badan Intelijen Belanda ketika yang bersangkutan mendaftar program magang tersebut.

Baca juga: Saat Bahas Konflik Ukraina, Menlu Rusia Sebut Inggris Korbankan Kepentingan Warga demi Nafsu Politik
Dikutip TribunWow.com dari Theguardian.com, seusai ditangkap, Sergey sempat ditahan oleh kantor imigrasi Belanda.
Kemudian Sergey dikirim pulang ke Brazil.
Pada saat Sergey hendak menyusup, ICC tengah menyelidiki kasus dugaan kejahatan perang yang dilakukan oleh Rusia di Ukraina.