Konflik Rusia Vs Ukraina
Ukraina Disebut Hanya Mau Berdamai jika Rusia Sudah Kalah Perang, Ini Kata Wakil Zelensky
Ukraina disebut telah menolak berunding dan hanya bersedia jika Rusia sudah kalah perang.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Dilansir TribunWow.com dari RIA Novosti, disebutkan mereka akan menjajaki pilihan untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan dukungan rekonstruksi ke Kyiv.
Dalam hal ini termasuk menggunakan aset Rusia yang dibekukan.

Baca juga: Ajudan Putin Ucap Terima Kasih ke Jokowi karena Telah Undang sang Presiden Rusia ke G20
Menurut media Rusia tersebut, para pemimpin G7 mengeluarkan pernyataan bersama mengenai perannya untuk membantu Ukraina.
Dalam pertemuan bersama, para kepala negara itu hendak menjajaki pilihan terbaik untuk membantu pemulihan Ukraina yang menderita kerugian besar akibat serangan Rusia.
"Kami juga akan mengeksplorasi opsi lain yang layak untuk mendukung kebutuhan kemanusiaan Ukraina, pemulihan dan rekonstruksinya yang cepat, termasuk menggunakan aset Rusia yang dibekukan sesuai dengan undang-undang nasional kami," kata para pemimpin G7 dalam sebuah pernyataan luas dikutip RIA Novosti.
Diketahui, negara-negara Barat telah memberlakukan sanksi terhadap Rusia karena Ukraina.
Dalam hal ini, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa kebijakan pelemahan negaranya adalah strategi jangka panjang Barat.
Baca juga: Ungkap Perbedaan Mariupol dan Severodonestk, Gubernur Ukraina Beberkan Serangan Dahsyat Rusia
Sementara itu, sanksi global yang dijatuhkan telah memberikan pukulan serius bagi seluruh ekonomi dunia.
Menurut pemimpin Rusia, Amerika Serikat dan Uni Eropa sebenarnya gagal memenuhi kewajiban mereka kepada Rusia, sehingga membekukan cadangan devisanya.
Di sejumlah negara, sebagai bagian dari kebijakan sanksi, keputusan juga dibuat untuk membekukan aset dan real estat pengusaha Rusia.
Sebagai informasi, negara-negara Uni Eropa memblokir aset Bank Rusia dalam jumlah hingga ratusan triliun rupiah.
Jumlah ini dinilai masih jauh lebih kecil dari total aset Rusia yang bernilai hingga beberapa kuadriliun rupiah.
Meski menderita kerugian, pihak Rusia mengaku sudah bersiap akan dapat mengatasi sanksi tersebut dengan baik.(TribunWow.com/Via)