Konflik Rusia Vs Ukraina
Digadang akan Gantikan Putin, Pejabat Rusia Dikabarkan Telah Diracun, Begini Kondisinya
Nikolai Patrushev, kepala dewan keamanan Rusia yang dijagokan menggantikan Presiden Vladimir Putin dikabarkan telah diracun.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Atri Wahyu Mukti
Berikut tiga sekutu Putin yang diduga pada akhirnya bisa membuatnya keluar dari Kremlin.
Nikolai Patrushev, Kepala Dewan Keamanan Rusia
Tak banyak orang di lingkaran dalam Presiden Putin yang memiliki pengaruh besar seperti Nikolai Patrushev.
Kepala dewan keamanan Rusia, Patrushev telah bekerja dengan Putin sejak sang Presiden masih berkiprah di KGB.
Ia sempat menggantikan Putin sebagai kepala Layanan Keamanan Federal, Iterasi Pasca-Uni Soviet, dari 1999 hingga 2008.
Baca juga: Sosok Nikolai Patrushev, Diisukan Jadi Calon Utama Pengganti Sementara Presiden Rusia Putin
Sekarang, Patrushev memainkan peran informal sebagai penasihat keamanan nasional dan diyakini telah menjadi anggota kunci dari perencanaan dan penandatanganan perang terbaru Rusia.
Patrushev dan Putin memiliki pandangan yang serupa terhadap dunia, dengan keduanya menganggap barat sebagai ancaman bagi keberadaan Rusia.
Hanya beberapa hari sebelum Rusia memulai invasinya, Patrushev mengklaim bahwa tujuan konkret AS untuk memecah Rusia.
Patrushev telah lama menjadi tokoh terkenal di mata barat, juga dituduh menyetujui pembunuhan atas nama negara Rusia dan operasi ilegal lainnya.
Penyelidikan publik atas pembunuhan Alexander Litvinenko menemukan bahwa pembunuhannya diduga disetujui tidak lain oleh Patrushev.
Alexander Bortnikov, Direktur FSB
Alexander Bortnikov adalah direktur FSB saat ini, penerus agen mata-mata Soviet, KGB.
FSB telah lama memegang cengkeraman keras pada informasi kehidupan rumah tangga di Rusia.

Baca juga: Putin Tangkap Jenderal FSB Rusia, Perpecahan Terjadi antar Pejabat Militer soal Invasi Ukraina
Badan itu juga bertanggung jawab untuk lebih memperketat pembatasan pada kehidupan sehari-hari para pemimpin pemerintahan selama dekade terakhir.
Bortnikov dituding memerintahkan percobaan pembunuhan pemimpin partai oposisi Alexei Navalny pada tahun 2020 menggunakan Novichok.