Konflik Rusia Vs Ukraina
Digadang akan Gantikan Putin, Pejabat Rusia Dikabarkan Telah Diracun, Begini Kondisinya
Nikolai Patrushev, kepala dewan keamanan Rusia yang dijagokan menggantikan Presiden Vladimir Putin dikabarkan telah diracun.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Ajudan utama Presiden Rusia Vladimir Putin dan kandidat penggantinya dilaporkan selamat dari upaya pembunuhan.
Dilansir TribunWow.com, Nikolai Patrushev, kepala dewan keamanan Rusia, telah digambarka sebagai satu-satunya orang yang benar-benar dipercaya Putin.
Namun, seperti dilaporkan The Sun, Senin (18/7/2022), sumber Kremlin menyebut pria berusia 71 tahun itu telah diracun.
Baca juga: Beri Ancaman Nuklir, Putin Justru Dikabarkan Makin Terlihat Sakit hingga Kencangnya Isu Kudeta
Tuduhan sensasional ini muncul secara anonim di saluran General SVR di aplikasi perpesanan Telegram, yang mengklaim memiliki sumber orang dalam di Kremlin.
"Informasi tentang upaya pembunuhan itu sendiri dan penyelidikan atas upaya pembunuhan ini dijaga kerahasiaannya," tambah postingan tersebut.
Sang sumber menuturkan bahwa Patrushev mulai merasakan gejala janggal sepulang dari kantornya.
"Nikolai Patrushev diketahui merasa tidak enak badan di malam hari seusai bekerja, segera setelah dia pulang," kata sumber tersebut.
"Keamanan cepat bekerja, segera memanggil tim dokter untuknya. Setelah pemeriksaan, petugas medis yang datang mengatakan bahwa perlu rawat inap yang mendesak dan Patrushev dibawa oleh petugas FSO dalam transportasi mereka, ditemani oleh petugas medis, ke unit medis yang melayani presiden."

Baca juga: Kulit Wajah Mengelupas, Roman Abramovich Mantan Pemilik Chelsea dan 2 Pejabat Ukraina Keracunan
Diklaim bahwa Patrushev berhasil selamatkan oleh perawatan medis yang tepat waktu.
Selain itu, diduga konsentrasi zat beracun yang masuk ke tubuh melalui kulit itu tidak cukup tinggi.
"Setelah memberikan bantuan, Patrushev dibawa pulang dalam kondisi stabil. Hasil analisisnya mengkonfirmasi bahwa zat beracun itu adalah racun sintetis," imbuh sumber tersebut.
Putin dikatakan telah diberitahu tentang dugaan serangan itu, hanya ketika nyawa Patrushev tidak lagi dalam bahaya.
Patrushev, yang sebelumnya mengepalai dinas rahasia FSB Rusia, dipandang sebagai tangan kanan Putin, yang sudah dikenal sejak keduanya berada di KGB pada 1970-an.
Dia dipandang sebagai salah satu pendukung terbesar untuk perang di Ukraina, dan orang pertama yang meyakinkan Putin bahwa negara itu membutuhkan 'denazifikasi'.
Diketahui, postingan itu tidak mencantumkan tersangka yang bisa melakukan percobaan pembunuhan tetapi menunjuk pada pertikaian di dalam lingkaran dalam pemimpin Rusia itu.