Polisi Tembak Polisi
Cerita Ketua RT soal Baku Tembak di Rumah Ferdy Sambo, Merasa Geram karena Ini: Saya Dianggap Apa
Ketua RT 05 RW 01 di kawasan Duren Tiga Jakarta merasa tersinggung karena tak ada yang melapor saat kejadian baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam.
Editor: Rekarinta Vintoko
Karena itu, kasus itu baru dirilis tiga hari setelahnya pada Senin (11/7/2022).
"Nah terkait dengan rilis pada saat itu posisinya adalah hari raya ya kan, tapi yang terpenting adalah penanganan terhadap kasus tersebut. Itu yang paling penting, cepat dalam penanganan kasus," kata Ramadhan di Jakarta, Rabu (13/7/2022).
Ia menjelaskan bahwa pihaknya juga langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) tidak lama kejadian tersebut.
Adapun penanganan telah dilakukan sesuai prosedur.
"Pada saat kasus itu terjadi polisi langsung segera menangani kasus tersebut. Yang prinsipnya adalah ketika ada kasus terjadi dengan cepat polisi menangani kasus tersebut. Langsung mendatangi TKP langsung mengolah TKP dan melaksanakan tindakan tindakan sesuai prosedur," jelasnya.
Ramadhan menyatakan bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah serius menangani kasus tersebut.
Satu di antaranya dengan membentuk tim khusus untuk menangani kasus yang telah menjadi sorotan publik.
"Sekali lagi apa yang disampaikan oleh Kapolri kita telah serius sampai Kapolri membentuk tim khusus untuk menghilangkan keraguan di masyarakat. Sekali lagi, pimpinan Polri dalam hal ini Kapolri sangat serius menangani kasus ini dan komitmen menangani kasus ini secara tuntas," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepolisian RI mengungkap alasan Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J ditembak mati oleh Bharada E di kediaman Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7/2022).
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan bahwa Brigpol Yosua ditembak mati karena diduga melakukan pelecehan dan menodongkan pistol kepada istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
"Yang jelas gininya, itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam itu benar," ujar Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin (11/7/2022).
Baca juga: Tanggapan Mahfud MD soal Kasus Penembakan Brigadir J: Tidak Bisa Dibiarkan Mengalir Begitu Saja
Ramadhan menuturkan bahwa fakta itu diketahui berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi. Dua saksi yang diperiksa diantaranya adalah Istri Kadiv Propam dan Bharada E.
"Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri KadivPropam dengan todongan senjata,” ungkap Ramadhan.
Ia menuturkan bahwa Istri Kadiv Propam disebut berteriak akibat pelecehan yang diduga dilakukan Brigadir J. Teriakan permintaan tolong tersebut pun didengar oleh Bharada E yang berada di lantai atas rumah.
Menurutnya, kehadiran Bharada E pun Brigadir J menjadi panik. Saat ditanya insiden itu, Brigadir J malah melepaskan tembakan kepada Bharasa yang berdiri di depan kamar.