Konflik Rusia Vs Ukraina
Bantuan Rahasia AS untuk Ukraina Terbongkar, Hacker Rusia Sebut Adanya Dukungan Teknologi Canggih
Kelompok peretas Rusia mengungkap adanya bantuan intelijen dari AS untuk Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Ia mengatakan berita yang beredar tentang keterlibatan AS itu membuat Joe Biden kecewa.
"Presiden tidak senang dengan kebocoran itu," kata Psaki, Senin (9/5/2022)
"Pandangannya adalah bahwa itu adalah pernyataan yang berlebihan dari peran kami, pernyataan yang tidak akurat, dan juga pernyataan yang meremehkan peran Ukraina dan kepemimpinan mereka."
"Dan dia tidak merasa (kebocoran dan ketidakakuratan informasi) ini konstruktif."
Komentar Psaki menyusul laporan dari NBC dan outlet berita lainnya bahwa Biden telah berbicara dengan Direktur Intelijen Nasional Avril Haines, Direktur CIA William Burns dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin minggu lalu.
Meskipun Psaki menolak untuk mengomentari percakapan pribadi itu, jelas bahwa Gedung Putih kecewa dengan laporan yang mengutip sumber pejabat AS yang tidak disebutkan namanya itu.
Diketahui, The New York Times melaporkan pekan lalu bahwa intelijen AS membantu Ukraina menargetkan dan membunuh jenderal-jenderal Rusia.
Tetapi mencatat bahwa para pejabat mengatakan, AS melarang dirinya memberikan informasi intelijen tentang para pemimpin Rusia paling senior.
The Washington Post dan media lainnya melaporkan sehari kemudian bahwa intelijen AS membantu Ukraina menargetkan dan menenggelamkan kapal perang Rusia Moskva.
Dilansir Tass, Selasa (10/5/2022) Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan setelah itu bahwa militer Rusia mengetahui bahwa AS, Inggris dan NATO secara teratur menyampaikan data ke angkatan bersenjata Ukraina.
Namun pejabat administrasi Biden, termasuk Psaki dan sekretaris pers Pentagon John Kirby, pekan lalu mengkritik cerita itu sebagai rekayasa menyesatkan.
Para ahli juga mengkritik pengungkapan tersebut dan mempertanyakan mengapa pejabat AS akan berbicara kepada media tentang peran yang dimainkan oleh intelijen AS dalam operasi Ukraina.
Richard Fontaine, CEO Center for a New American Security, mengatakan pekan lalu bahwa kebocoran tersebut membantu memicu narasi palsu Kremlin terkait perangnya di Ukraina tentang perluasan NATO dan provokasi Barat.
"Dengan mencoba mendapatkan kredit publik di media karena membantu membunuh jenderal Rusia dan menenggelamkan kapal Rusia, saya khawatir itu justru membantu narasi itu (Rusia-red) dengan cara yang tidak produktif," kata Fontaine.(TribunWow.com)