Konflik Rusia Vs Ukraina
Zelensky Ungkap Kondisi yang Diyakini Bisa Menghentikan Invasi Rusia ke Ukraina, Serukan Hal Berikut
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membeberkan kondisi yang diyakini bisa menghentikan konflik Rusia-Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Itu terjadi setelah Kantor Pengawasan Aset Asing (OFAC) Departemen Keuangan AS pada akhir Mei secara efektif menghentikan Rusia melakukan pembayaran.
Lembaga pemeringkat internasional diharapkan untuk menyampaikan pernyataan resmi tentang kegagalan Rusia atas utang luar negerinya, yang pertama terjadi sejak revolusi Bolshevik pada tahun 1918.
Sebuah kegagalan membayar utang (default) berarti bahwa Rusia tidak akan dapat mengakses pasar pinjaman internasional sampai membayar kembali kreditur secara penuh, dan menyelesaikan setiap kasus hukum yang berasal dari default.

Baca juga: Galang Dana Lawan Pasukan Militer Rusia, Sekelompok Wanita Ukraina Jual Foto Tanpa Busana
Chris Weafer, mantan kepala strategi di bank terbesar Rusia Sberbank-CIB dan kepala eksekutif di konsultan Macro Advisory yang berbasis di Moskow, mengatakan kepada program BBC Today bahwa default formal akan memicu pembayaran sejumlah besar utang negara.
"Beberapa bagian dari utang itu sekarang akan jatuh tempo secara otomatis karena akan ada klausul pelunasan lebih awal di semua instrumen utang, jadi jika anda gagal bayar pada salah satunya biasanya memicu permintaan segera untuk pembayaran utang lainnya, jadi Rusia pasti bisa menghadapi pelunasan utang segera sebesar sekitar $20 miliar pada tahap ini," tutur Weafer.
Timothy Ash, ahli strategi senior pasar negara berkembang di Bluebay Asset Management, menggemakan analisis Weafer, memperingatkan dampak jangka panjang yang bisa terjadi pada negara itu.
"Default ini akan berdampak pada peringkat Rusia, akses pasar dan biaya pembiayaan untuk tahun-tahun mendatang," kata Ash kepada CNBC.
"Dan penting di sini, mengingat Departemen Keuangan AS memaksa Rusia untuk default, Rusia hanya akan dapat keluar dari default ketika Departemen Keuangan AS memberi pemegang obligasi lampu hijau untuk menegosiasikan persyaratan dengan kreditur asing Rusia."
Baca juga: Kiev Diserang, Zelensky Kembali Meminta Bantuan Senjata ke Negara G7 untuk Hadapi Rusia
Putin Ungkap Siasat Barat Hancurkan Rusia
Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam upaya Barat untuk melemahkan negaranya.
Namun, siasat itu diklaim tak berhasil lantaran dukungan dari masyarakat untuk pemerintah Rusia.
Putin juga membeberkan provokasi serius yang disebutnya telah dilakukan oleh Ukraina selama konflik terjadi.

Baca juga: Isi Pertemuan Zelensky dengan Menhan dan Menlu AS, Bahas Bantuan untuk Hadapi Rusia, Apa Saja?
Dilansir TribunWow.com dari RIA Novosti, Senin (25/4/2022), Putin menyampaikan hal ini ketika berbicara pada pertemuan dewan Kantor Kejaksaan Agung Rusia.
Ia menyinggung mengenai tekanan sanksi dari negara-negara Barat yang tengah diderita Rusia.
Adapun sanksi tersebut dijatuhkan sebagai balasan atas invasi Rusia ke Ukraina.