Konflik Rusia Vs Ukraina
5 Fakta Sanksi Ekonomi ke Rusia, Diakui Musuh Bisa Bertahan hingga Peringatan Putin ke AS dkk
Negara-negara barat kompak memberikan sanksi kepada Rusia seusai Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi ke Ukraina.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Setelah tahu bahwa Ukraina tak mungkin menang, Barat berupaya meruntuhkan Rusia dari dalam.
Namun usaha itu tak berhasil lantaran rakyat Rusia memberikan dukungan penuh untuk pemerintah.
"Tetapi karena menyadari bahwa ini (Ukraina menang) tidak mungkin, tugas lain muncul untuk memecah masyarakat Rusia, menghancurkan Rusia dari dalam. Tapi di sini juga, halangan tidak berhasil," ungkap Putin.
"Masyarakat kami menunjukkan kedewasaan, solidaritas, mendukung angkatan bersenjata kami, mendukung upaya kami yang bertujuan memastikan keamanan Rusia sendiri tanpa syarat dan mendukung warga yang tinggal di Donbas," tambahnya.
2. Polandia Akui Rusia Ternyata Bisa Bertahan
Kekhawatiran dirasakan oleh Polandia di tengah konflik antara Rusia dan Ukraina yang masih berlangsung.
Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki memperingatkan rasa lelah mulai tumbuh di tengah masyarakat negara barat terhadap konflik Ukraina yang tak kunjung usai.
Dikutip TribunWow.com dari rt.com, Morawiecki menyebut rasa lelah masyarakat negara-negara barat juga menjadi hal yang dinanti-nanti oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca juga: 3 Kebijakan Rusia di Wilayah Ukraina yang Sudah Diduduki, dari Tindakan Kejam hingga Sikap Manusiawi
Morawiecki khawatir seiring tumbuhnya rasa lelah tersebut, kepedulian masyarakat negara barat terhadap konflik Ukraina-Rusia semakin menurun.
Morawiecki turut menyoroti soal efek sanksi ekonomi negara-negar barat terhadap Rusia.
Menurut Morawiecki sanksi ekonomi yang diberikan kepada Rusia saat ini belum memiliki pengaruh besar.
"Sayangnya konsekuensi akan datang menumpuk di tengah-tengah, dalam waktu satu, dua atau lima tahun," ujar Morawiecki.
Berdasarkan keterangan Morawiecki, naiknya harga bahan bakar fosil tidak memiliki pengaruh ke Rusia.
Dan dijelaskan juga bahwa Rusia masih memiliki pasar lainnya meskipun menerima sanksi dari negara-negara barat.
3. Rusia Gagal Bayar Utang Luar Negeri