Konflik Rusia Vs Ukraina
Ukraina Tuduh Media Prancis Ikut-ikutan Sebar Propaganda Rusia Gara-gara Cuitan Ini
Media asal Prancis AFP dituding oleh pemerintah Ukraina ikut serta menyebarkan propaganda buatan pemerintah Rusia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pemerintah Ukraina menuding media massa asal Prancis Agence France-Presse (AFP) ikut menyebarkan propaganda buatan Rusia terkait konflik.
Tudingan ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleg Nikolenko, Minggu (3/7/2022).
Dikutip TribunWow.com dari rt.com, tudingan ini dilontarkan seusai AFP mencuitkan sebuah berita di akun Twitter mereka @AFP.
Baca juga: Ungkit Sikap Putin, AS Sebut Belum Waktunya Rusia-Ukraina Lakukan Negosiasi Damai
Pada cuitan tersebut, AFP menuliskan pasukan separatis Ukraina telah mengepung Lysychansk.
Nikolenko menjelaskan, julukan pasukan separatis UKraina adalah produk propaganda Rusia.
"AFP telah menjadi korban propaganda Rusia," tulis Nikolenko.
Nikolenko menyoroti bagaimana pasukan Rusia yang melakukan invasi, diberitakan oleh AFP sebagai pasukan separatis Ukraina.
Sebagai informasi, Kementerian Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengumumkan bahwa pasukan separatis dari Republik Rakyat Lugansk telah berhasil mengusir pasukan Ukraina dari Lysychansk.
Sementara itu media Rusia rt.com menjelaskan bahwa tentara dari Republik Rakyat Lugansk sudah sejak tahun 2014 berkonflik melawan pasukan militer Ukraina.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengkonfirmasi bahwa pasukannya telah ditarik dari Lysychansk, Minggu (3/7/2022).
Dilansir TribunWow.com, Lysychansk merupakan kota terakhir di provinsi Luhansk yang masih dikuasai Ukraina setelah jatuhnya Severodonetsk.
Namun, meski Rusia kini menguasai seluruh Luhanks, Ukraina menyatakan akan kembali merebut kota tersebut.
Baca juga: Pada Media Rusia, Warga Asal Lysychanks Sebut Pasukan Ukraina Menyerang Kotanya Sendiri
Seperti dilaporkan DW, Minggu (3/7/2022), dalam pidato video malamnya, Zelensky bersumpah untuk memulihkan kendali atas daerah itu.
Ia merasa yakin berkat prospek persenjataan baru yang lebih baik setelah mendapat bantuan militer dari Barat.