Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Tentara Ukraina Temukan Harddisk Berisi Data Rahasia Pasukan Militer Rusia, Ini Isinya

Pasukan militer Ukraina mengklaim telah menemukan hard drive milik Rusia yang berisi data-data rahasia pasukan militer Rusia.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Olga Maltseva/AFP
Pasukan militer Rusia saat melakukan parade hari kemenangan di Saint Petersburg, 9 Mei 2022. 

TRIBUNWOW.COM - Tentara Ukraina disebut telah menemukan sebuah hard drive atau harddisk (perangkat penyimpanan data) yang memuat data-data rahasia pasukan militer Rusia.

Hard drive yang ditemukan oleh tentara Ukraina tersebut diketahui memiliki ukuran sebesar 100 GB.

Dikutip TribunWow.com dari skynews, hard drive milik Rusia ini ditemukan di Chernihiv, Ukraina.

Baca juga: Nasib para Pengungsi Ukraina, Diancam Dibuang ke Afrika hingga Jadi Target Orang Mesum

Harddrive ini ditemukan oleh penjaga perbatasan Ukraina saat bertugas.

Diketahui, hard drive ini berisi nama-nama staf hingga biodata para tentara Rusia, khususnya dari unit pertahanan artileri.

Selain biodata para tentara, ditemukan juga data berisi detail tentang senjata pasukan Rusia, bahkan ditemukan data terkait latihan militer yang dilakukan oleh Rusia.

Sejumlah dokumen diberi label 'classified' yang berarti rahasia.

Ukraina kini menyatakan telah memiliki data-data pribadi sejumlah tentara Rusia, mulai dari foto hingga dokumen pribadi seperti paspor.

Sebelumnya, Dinas Keamanan Ukraina (SBU) menahan agen propaganda Kremlin di Kyiv.

Agen tersebut ditugaskan untuk menyebarkan informasi palsu mengenai invasi Rusia di Ukraina.

Ia membuat beberapa media online di Ukraina dan menggunakannya untuk mendoktrin masyarakat.

Baca juga: Hacker Rusia Bongkar Perseteruan Zelensky dengan Militer Ukraina, Sebut Adanya Pertentangan Sikap

Informasi ini dibagikan oleh press center SBU pekan ini seperti dikutip TribunWow.com dari Kyiv Post, Sabtu (11/6/2022).

Menurut laporan tersebut, tersangka yang ditangkap itu merupakan penduduk kota Kyiv.

Tindakannya diawasi oleh dinas khusus negara Rusia untuk menyebarkan gagasan tentang operasi militernya di Ukraina sejauh dan seluas mungkin.

Melalui unggahan tersebut, sang agen diminta untuk meyakinkan masyarakat bahwa Rusia membawa tujuan damai.

Untuk melakukan ini, warga Kyiv itu ditugaskan membuat lebih dari 20 media online yang berisi pembenaran agresi bersenjata Federasi Rusia.

Selain itu, cuplikan-cuplikan palsu tentang Angkatan Bersenjata Ukraina dipublikasikan dalam upaya untuk mengacaukan situasi negara.

Adapun total audiens sumber daya ini berjumlah lebih dari 2,2 juta pengguna per bulan.

Tentara Ukraina saat mencari jasad di reruntuhan bangunan sekolah yang hancur terkena serangan roket di Mykolaiv, Ukraina, 19 Maret 2022.
Tentara Ukraina saat mencari jasad di reruntuhan bangunan sekolah yang hancur terkena serangan roket di Mykolaiv, Ukraina, 19 Maret 2022. (Bulent Kilic/AFP)

Sebagai hasil dari penggerebekan resmi, SBU menemukan dan menyita peralatan komputer, flash drive, perangkat seluler, dan dokumen yang mengkonfirmasi aktivitas ilegal itu.

Penyelidik SBU dikabarkan telah menahan agen tersebut berdasarkan Bagian 3 Pasal 436-2 KUHP Ukraina terkait dengan propaganda perang.

Pasal ini memberikan hukuman penjara hingga lima tahun dengan kemungkinan penyitaan properti.

Intelijen Ukraina Bayar Aktor Rp 370 Ribu

Kepala Pusat Komando Pertahanan Nasional Rusia Mikhail Mizintsev mengungkapkan taktik licik yang tengah direncanakan oleh Badan Intelijen Ukraina.

Di sebuah perumahan warga di Nikolayev, Intelijen Ukraina dituding akan merekam bagaimana pasukan militer Rusia menghancurkan rumah para warga sipil.

Dikutip TribunWow.com dari tass.com, intelijen Ukraina disebut telah merekrut puluhan aktor untuk merekam skenario rekayasa ini.

Baca juga: Buntut Konflik Rusia-Ukraina, Pasukan Militer Inggris Bersiap Hadapi Perang Dunia III

"Lebih dari 40 aktor telah direkrut untuk rekaman, dan seluruh partisipan dibayar tunai $25," ujar Mizintsev, Sabtu (19/6/2022).

Mizintsev mengatakan, video tersebut diduga kuat akan dirilis oleh negara-negara barat dan media Ukraina untuk mendiskreditkan nama baik pasukan militer Rusia.

Mizintsev menyebut pabrik kebohongan di Ukraina memproduksi berita palsu tanpa informasi terpercaya dan obyektif atas perintah negara barat.

"Pasukan militer Rusia semua manusiawi terhadap populasi sipil dan tidak menyerang infrastruktur sipil," tegas Mizintsev. 

Pembantaian di Bucha Rekayasa Ukraina

Pemerintah Ukraina dan Rusia memiliki penjelasan yang berbeda terkait tragedi pembantaian warga sipil yang terjadi di Bucha.

Di satu sisi Ukraina menyebut jasad-jasad manusia yang ditemukan di sekitar Kota Bucha adalah korban serangan tentara Rusia.

Sedangkan Rusia menyebut keberadaan jasad-jasad manusia yang ada di Bucha adalah bagian dari rekayasa Ukraina untuk menyudutkan Rusia.

Petugas melakukan evakuasi jasad-jasad warga sipil yang ada di Kota Bucha, 3 April 2022.
Petugas melakukan evakuasi jasad-jasad warga sipil yang ada di Kota Bucha, 3 April 2022. (Sergei Supinsky / AFP)

Baca juga: 4 Fakta Putin Jadi Bahan Ledekan, Diandaikan Jadi Wanita hingga Foto Buka Baju

Dikutip TribunWow.com dari Tass.com, Juru Bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov menyatakan bahwa negara-negara barat memilih untuk tutup mata dan tutup telinga saat Rusia mencoba menjelaskan tragedi yang terjadi di Bucha.

Kendati demikian, Peskov menyebut Rusia masih terus berusaha menyampaikan penjelasan soal pembantaian yang terjadi di Bucha.

Peskov menyampaikan, saat ini penting untuk dilakukan investigasi yang benar-benar netral dan tidak bias untuk menyelidiki pembantaian di Bucha.

"Kami terus membantah seluruh tuduhan terhadap Rusia," ujar Peskov.

Peskov mengatakan, tuduhan terhadap Rusia soal Bucha bukan saja tidak ada bukti kuat namun hanyalah rekayasa belaka.

Peskov melanjutkan, tujuan dari rekayasa pembantaian di Bucha adalah untuk mendiskreditkan pasukan militer Rusia.

Kemudian Peskov meminta agar para pemimpin negara-negara barat bertindak dengan logis bukan karena dorongan emosional.

"Diplomat kami terus bekerja di PBB," tegas Peskov.

Kanal YouTube Al Jazeera English pada 3 April 2022 menampilkan kondisi mengerikan di Kota Bucha, Ukraina. Tampak jasad warga sipil dibiarkan dalam kondisi berserakan terbuka di jalan raya.
Kanal YouTube Al Jazeera English pada 3 April 2022 menampilkan kondisi mengerikan di Kota Bucha, Ukraina. Tampak jasad warga sipil dibiarkan dalam kondisi berserakan terbuka di jalan raya. (YouTube Al Jazeera English)

Peskov mengungkit upaya diplomatik Rusia kerap dirusak namun mereka tetap berusaha.

Dilansir TribunWow.com dari TASS, Senin (4/4/2022), Rusia mengklaim tidak ada korban sipil yang dilaporkan di kota Bucha ketika kota itu dikendalikan oleh Angkatan Bersenjatanya.

Namun Duta Besar Rusia untuk Washington Anatoly Antonov menuding media AS mengabaikan penembakan yang dilakukan militer Ukraina di kota itu.

Ia pun terang-terangan membantah tudingan bahwa Rusia telah melakukan kejahatan perang pada warga sipil di Bucha.

"Kementerian Pertahanan Rusia telah sepenuhnya menolak tuduhan palsu ini," ujar Antonov saat diwawancarai Newsweek.

Menurut Antonov, pasukan Rusia sudah seminggu meninggalkan Bucha.

Selama itu, pasukan Ukraina disebut sudah mengetahui kondisi di Bucha dan memilih diam.

Namun belakangan potret mengenaskan di wilayah itu justru digunakan untuk menyalahkan Rusia.

Hal ini senada disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Minggu, (3/4/2022) bahwa Angkatan Bersenjata Rusia telah meninggalkan Bucha, yang terletak di wilayah Kiev, pada 30 Maret.

Sementara bukti kejahatan muncul baru empat hari kemudian, setelah petugas Dinas Keamanan Ukraina tiba di kota itu.

Seorang pria menunjukkan sebuah kuburan massal di Bucha, 3 April 2022.
Seorang pria menunjukkan sebuah kuburan massal di Bucha, 3 April 2022. (AFP)

"Saya ingin menunjukkan bahwa pasukan Rusia meninggalkan Bucha pada 30 Maret. Pihak berwenang Ukraina tetap diam selama ini, dan sekarang mereka tiba-tiba memposting rekaman sensasional untuk menodai citra Rusia dan ini membuat Rusia harus mempertahankan diri," kata Antonov.

"Saya ingin menekankan dengan penuh tanggung jawab bahwa tidak ada satu pun warga sipil yang menderita akibat kekerasan ketika kota itu dikendalikan oleh Angkatan Bersenjata Rusia. Sebaliknya, pasukan kami mengirimkan 452 ton bantuan kemanusiaan untuk warga sipil."

Baca juga: Ajudan Zelensky Sebut Negara-negara Barat Tidak Ingin Rusia Kalah Total Melawan Ukraina

Menurut pihak Rusia, tentara Ukraina justru melakukan penembakan dan menghancurkan kotanya sendiri.

Dikatakan bahwa Ukraina sengaja ingin menjatuhkan kesalahan ke pihak Rusia.

"Sementara itu, fakta bahwa Angkatan Bersenjata Ukraina menembaki kota Bucha tepat setelah pasukan Rusia pergi sengaja diabaikan di AS. Inilah yang bisa menyebabkan korban sipil. Yang mengatakan, rezim Kiev jelas berusaha menyalahkan kekejamannya. di Rusia," ujar Antonov.

Kementerian menekankan bahwa pada 31 Maret, Wali Kota Anatoly Fedoruk telah mengkonfirmasi dalam pidato video bahwa tidak ada pasukan Rusia di Bucha.

Namun, dia tidak mengatakan sepatah kata pun tentang warga sipil yang ditembak mati di jalan dengan tangan terikat di belakang. (TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr Zelensky
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved