Konflik Rusia Vs Ukraina
Hadapi Ancaman Langsung Rusia, NATO Berencana Tingkatkan Jumlah Pasukan hingga 300 Ribu Tentara
NATO mengumumkan rencana untuk meningkatkan jumlah pasukan reaksi cepat menyusul ancaman langsung dari Rusia.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - NATO telah mengumumkan rencana untuk secara besar-besaran meningkatkan jumlah pasukannya menjadi lebih dari 300.000 tentara.
Blok tersebut saat ini memiliki pasukan reaksi cepat sebanyak 40.000 tentara.
Dilansir TribunWow.com dari BBC, Selasa (28/6/2022), mayoritas dari mereka yang berbasis di sepanjang sisi timur aliansi.
Baca juga: Presenter Rusia Sebut Putin Siap Hadapi NATO dan Baru Kerahkan 18 Persen Kekuatan di Ukraina
Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg mengatakan peningkatan pasukan itu mengikuti ancaman langsung dari Rusia terhadap keamanan Eropa.
Dia sebelumnya mengatakan bahwa cetak biru militer baru akan secara drastis meningkatkan pertahanan timur blok itu.
Stoltenberg mengatakan beberapa kelompok tempur NATO di Eropa timur akan diperkuat ke tingkat brigade , yakni unit taktis berisi beberapa ribu tentara.
Menurutnya, hal itu dimaksudkan untuk mengirim pesan pencegahan yang jelas ke Rusia.
"Saya yakin bahwa Moskow, Presiden Putin, memahami jaminan keamanan kolektif kami, memahami konsekuensi dari menyerang negara sekutu NATO," kata Stoltenberg kepada wartawan pada konferensi pers di Brussels.
"Ini akan memicu tanggapan dari seluruh Aliansi. Dan untuk mendukung pesan itu, kami meningkatkan kehadiran NATO."

Baca juga: Ukraina Menyerah Tak Jadi Gabung ke NATO, Penasihat Zelensky Ungkap Keinginan Terbaru sang Presiden
Pasukan reaksi cepat NATO adalah kombinasi aset darat, laut dan udara yang dirancang untuk dikerahkan dengan cepat jika terjadi serangan.
Ukurannya terus bertambah dari 13.000 tentara menjadi 40.000 sejak 2014.
Setelah invasi Rusia ke Ukraina, banyak dari pasukan ini ditempatkan pada status siaga satu untuk pertama kalinya.
Kelompok pertempuran multinasional sekarang aktif di sejumlah negara di perbatasan Rusia, termasuk Latvia, Estonia, Lituania dan Polandia.
Ada rencana tambahan untuk mengerahkan lebih banyak kelompok tempur di Bulgaria, Hongaria, Rumania, dan Slovakia.
Langkah-langkah yang diumumkan oleh Stoltenberg diharapkan akan disetujui pada KTT NATO minggu ini di Madrid, yang akan mengikuti pertemuan G7 demokrasi industri yang saat ini berlangsung di Jerman.