Konflik Rusia Vs Ukraina
Putin Cuci Tangan Menolak Rusia Disalahkan atas Krisis Pangan Global, Ganti Tuding Ukraina dan AS
Presiden Rusia Vladimir Putin bantah negaranya bertanggung jawab atas krisis pangan yang terjadi di dunia.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Washington dan Brussels telah memukul Moskow dengan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang telah mendorong Putin untuk mencari pasar baru dan memperkuat hubungan dengan negara-negara di Afrika dan Asia.
Baca juga: Rusia Dituding Jarah Kloset Duduk hingga 400.000 Ton Gandum dari Rumah Penduduk Ukraina
AS Pergoki Kapal Rusia Jual Gandum Ukraina
Pejabat Ukraina menuduh Rusia mencuri sekitar 600 ribu ton biji-bijian dan mengekspor sebagian darinya.
Namun Rusia menyangkal telah mencuri gandum di tengah peperangan, apalagi menjualnya.
Dua negara yang tengah berkonflik itu pun saling tuding, sementara AS mengaku memiliki bukti kuat.
Dilansir TribunWow.com dari BBC, Kamis (9/6/2022), mengakses persediaan gandum Ukraina telah menjadi hal yang mendesak secara internasional.
Pasalnya, jutaan ton gandum tersebut biasanya diekspor setiap tahun ke Afrika dan Timur Tengah untuk memenuhi kebutuhan penduduk.
Tapi kini gandum yang berada di silo penyimpanan itu tidak bisa dikirim karena angkatan laut Rusia memblokade pelabuhan Laut Hitam Ukraina.
Sementara, Rusia mengatakan Ukraina harus membersihkan ranjau di lepas pantai Laut Hitam agar koridor ekspor biji-bijian dapat beroperasi.
Di sisi lain, AS juga menuduh bahwa Rusia sedang mencoba untuk menjual gandum Ukraina yang dicuri ke negara-negara yang dilanda kekeringan di Afrika.
Pada pertengahan Mei, AS mengirimkan peringatan ke 14 negara, sebagian besar di Afrika, bahwa kapal kargo Rusia meninggalkan pelabuhan dekat Ukraina dengan membawa gandum.

Hal ini diperkuat dengan pengakuan Yevgeny Balitsky, yang bertanggung jawab atas wilayah yang dikuasai Rusia di wilayah Zaporizhzhia.
Ia mengatakan pasokan gandum telah dibawa meninggalkan wilayah itu dengan kereta barang menuju Krimea.
Dari wilayah yang dianeksasi Rusia pada 2014 itu, gandum tersebut rencananya akan dibawa ke pembeli di Timur Tengah.
Dia mengatakan kepada TV pemerintah Rusia "kontrak utama sedang diselesaikan dengan Turki" - tanpa memberikan rincian.