Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Protes Pemerintah Putin, Warga Rusia Tolak Penugasan Wamil yang Selamat dari Kapal Moskva ke Ukraina

Orangtua Rusia melayangkan surat berisi protes atas rencana pemerintah kembali menugaskan anak-anak mereka ke medan perang.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Twitter @BormanIke
Foto terakhir saat kapal perang Moskva kebanggan Armada Laut Hitam Rusia tenggelam, diduga akibat serangan rudal Ukraina, Jumat (15/4/2022). Terbaru, orangtua Rusia menolak penugasan kembali wajib militer yang selamat dari insiden Kapal Moskva, Selasa (22/6/2022). 

Ini adalah kapal perang Rusia terbesar yang ditenggelamkan sejak Perang Dunia II dan yang pertama dari ukuran sejenis sejak kapal Jenderal ARA Belgrano selama Perang Falklands pada tahun 1982.

Evakuasi jenazah itu dilakukan di tengah setelah meningkatnya kemarahan dari kerabat awak kapal atas dugaan ditutup-tutupinya nasib para pelaut oleh pihak berwenang Rusia.

Seorang ayah yang memimpin aksi protes tersebut, Dmitry Shkrebets (43), mengecam pemerintahnya.

"Tidak ada upaya penyelamatan. Petugas melarikan diri dari kapal seperti tikus, para pelaut ditinggalkan," ujar Shkrebets.

"Putin akan menjawab secara pribadi. Dia terbiasa berbohong."

Dia kehilangan putranya Yegor (20), dalam insiden tenggelamnya kapal itu.

"Ingin tahu mengapa tidak ada korban selamat yang terluka parah dari Moskva? Karena mereka menenggelamkan mereka bersama dengan kapal penjelajah," tuding Shkrebets.

"Mereka tidak bisa menarik kapal ke Sevastopol, karena semua orang akan menyadari apa yang terjadi, jadi dalam semalam 13-14 April mereka menariknya lebih jauh ke selatan, dan menenggelamkannya."

"Ini adalah kebenaran telanjang. Kebenaran yang menakutkan dan mengerikan, dan aku akan membuktikannya."

"Waktu akan berlalu, dan aku akan membuktikannya. Lihatlah binatang-binatang mengerikan yang kita miliki sebagai otoritas kita."

Dia menegaskan putranya adalah seorang wajib militer yang belum menandatangani kontrak untuk berkarir di angkatan laut, seperti banyak orang lain di kapal.

"Rasa sakitnya tak terbendung," kata Shkrebets.

"Jika Yegor telah menandatangani kontrak, saya akan diam, karena itu berarti dia dilatih dan siap berperang, tetapi dia tidak melakukannya, dan ada banyak orang seperti dia."

"Keadaan kematian mereka mengerikan, mereka dikhianati dan dibiarkan mati."

Karenanya, Shkrebets akan melakukan penyelidikan dan menuntut pihak yang bertanggung jawab.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Kapal MoskvaRusiaUkrainaVladimir PutinLaut Hitam
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved