Konflik Rusia Vs Ukraina
Protes Pemerintah Putin, Warga Rusia Tolak Penugasan Wamil yang Selamat dari Kapal Moskva ke Ukraina
Orangtua Rusia melayangkan surat berisi protes atas rencana pemerintah kembali menugaskan anak-anak mereka ke medan perang.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Rusia, yang mengatakan kapalnya tenggelam karena kebakaran yang tidak disengaja di atas kapal, telah melaporkan bahwa satu awak tewas dan 27 lainnya hilang.
Sementara, investigasi media independen menghitung bahwa korban tewas berjumlah sekitar 40 jiwa dan 100 orang lainnya terluka.
Putin awalnya membantah bahwa para pemuda wajib militer telah dikerahkan dalam aksi militer di Ukraina.
Namun ia kemudian justru mengakui kehadiran mereka di medan perang sehari kemudian.
Baca juga: Ternyata Bawa Nuklir, Benarkah Tenggelamnya Kapal Perang Moskva jadi Pukulan Berat untuk Rusia?
Kisah Mengerikan di Balik Insiden Moskva
Pasukan Rusia dilaporkan diam-diam melakukan operasi untuk mengeluarkan jenazah dari kapal penjelajah Moskva yang tenggelam.
Evakuasi tersebut dilakukan setelah banyaknya protes dari keluarga para pelaut yang menuding Presiden Rusia Vladimir Putin berbohong.
Pasalnya, sejumlah awak yang tenggelam di kapal Moskva ternyata merupakan para remaja wajib militer yang seharusnya tak ikut berperang.
Ada pula dugaan bahwa pemerintah sengaja membiarkan para awak kapal tenggelam demi menutupi fakta.

Baca juga: Ada Peran AS di Balik Serangan Ukraina ke Kapal Perang Rusia, Juga Bantu Bunuh Jenderal Rusia
Dilansir TribunWow.com dari Daily Mail, Rabu (25/5/2022), kapal kebanggaan Armada Laut Hitam Putin itu ditenggelamkan pada 14 April oleh serangan rudal Neptunus Ukraina.
Namun Rusia mengklaim kapal itu berlubang dan tenggelam saat diderek menuju pelabuhan angkatan laut Sevastopol.
Rusia masih belum mengakui jumlah korban tewas yang besar, sejauh ini hanya mengakui satu korban dari pukulan memalukan terhadap upaya perang Kremlin.
Namun intelijen militer Ukraina mengklaim Rusia melakukan operasi penyelamatan selama dua minggu yang melibatkan tujuh kapal setelah tenggelamnya kapal tersebut.
"Mereka mengambil mayat, memindahkan semua peralatan yang diklasifikasikan, dan membersihkan kapal penjelajah ini," kata Vadym Skibitskyi, juru bicara direktorat intelijen utama kementerian pertahanan Kyiv.
"Mereka mengambil apa yang seharusnya tidak jatuh ke tangan negara ketiga."