Konflik Rusia Vs Ukraina
Sambil Tersenyum, Putin Diduga Beri Sinyal Rusia akan Invasi Wilayah Lain seusai Ukraina
Komentar Presiden Rusia Vladimir Putin diduga merupakan sinyal Putin akan melanjutkan invasi ke daerah lain tak hanya Ukraina.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Media asal Inggris Sky News memberitakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin diduga telah mengeluarkan sinyal akan memperluas invasi tak hanya di Ukraina saja.
Sinyal ini terlihat saat Putin hadir sebagai pembicara di acara perayaan kelahiran Kaisar Rusia, Peter yang Agung pada Kamis (9/6/2022).
Putin awalnya menceritakan sekilas perang utara raya yang dimulai oleh Peter yang Agung.
Baca juga: Divonis Hukuman Mati di Wilayah Pro Rusia, 2 Warga Inggris Hubungi Media Massa Minta Pertolongan
Baca juga: Putin Pilih Bungkam, Keluarga Rusia Justru Tahu Kematian Kerabat Tentaranya dari Postingan Ukraina
Perang tersebut diketahui berlangsung hingga 21 tahun antara Kekaisaran Rusia melawan Swedia.
Dikutip TribunWow.com dari Sky News, Putin menyebut bahwa dalam perang tersebut Peter yang Agung tidak merampas apapun dari Swedia.
Putin menyebut Peter yang Agung mengembalikan yang dimiliki oleh Rusia.
Kemudian Putin membandingkan perang yang dulu dilakukan oleh Peter yang Agung dengan konflik di Ukraina saat ini.
"Rupanya itu juga terjadi kepada kita untuk mengembalikan (apa yang dimiliki Rusia) dan memperkuatnya (negara Rusia)," kata Putin sembari tersenyum.
Putin meyakini jika Rusia bergerak maju dengan nilai-nilai dasar tersebut maka rintangan apapun akan dapat diselesaikan.
Putin selanjutnya menjelaskan mustahil untuk membangun pagar mengelilingi Rusia.
"Dan kita tidak berniat untuk membangun pagar tersebut," ujar Putin.
Filantropis veteran internasional menyebut invasi Rusia ke Ukraina berpotensi menjadi awal dari perang dunia ketiga.
Perang dahsyat itu disinyalir bisa berarti akhir dari peradaban dunia.
Ia memberikan peringatan bahwa dunia tak akan mungkin selamat jika hal itu benar-benar terjadi.
Hal ini disampaikan pebisnis kenamaan dan mantan pemodal George Soros di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.