Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ungkit Era Perang Dunia 2, Polandia Sindir Prancis dan Jerman karena Telepon Putin di Tengah Konflik

Presiden Polandia mengkritik keras aksi kanselir Jerman dan Presiden Prancis yang menjalin komunikasi via telepon dengan Presiden Rusia.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AFP PHOTO / POOL / Francois Mori
Presiden Prancis Emmanuel Macron saat bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Versailles, Paris, Prancis, 29 Mei 2017. 

TRIBUNWOW.COM - Belakangan ini hubungan Rusia dengan negara-negara barat tengah memburuk karena konflik yang terjadi di Ukraina.

Namun beberapa kali pemimpin negara-negara barat sempat berkomunikasi via telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dua di antaranya adalah Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Baca juga: Pemerintah AS Lebih Tahu Kondisi Pasukan Militer Rusia Dibanding Tentara Ukraina

Baca juga: Pernah Dibantu Dikirim Rusia Helikopter, AS Kini Kirim Bantuan dari Putin untuk Ukraina

Dikutip TribunWow.com dari Theguardian.com, aksi Scholz dan Macron menelepon Putin diketahui menuai kritikan keras dan sindiran dari Presiden Polandia Andrzej Duda.

Duda membandingkan kondisi konflik Rusia-Ukraina saat ini dengan zaman perang dunia ke-2 dulu.

"Apakah ada yang berbicara seperti ini dengan Adolf Hitler selama Perang Dunia Kedua? Apakah ada yang mengatakan bahwa Adolf Hitler harus menyelamatkan muka? Bahwa kita harus melangkah sedemikian rupa agar tidak memalukan untuk Adolf Hitler?" ujar Duda.

Pada komunikasi telepon bersama pada 28 Mei, Scholz dan Macron sempat mendesak Rusia agar melepaskan prajurit Ukraina yang ditahan di pabrik baja Azovstal, Mariupol.

Sebelumnya, demi tercapainya perdamaian, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyarankan agar Ukraina dan seluruh negara di dunia tidak mempermalukan Rusia.

Macron mengatakan, apabila Rusia tidak dipermalukan maka ada kemungkinan perang di Ukraina bisa diselesaikan melalui jalur diplomatik.

Menjawab saran dari Macron, pemerintah Ukraina membalas dengan sindiran.

Dikutip TribunWow.com dari Sky News, diketahui Macron menyampaikan saran tersebut bertepatan dengan 100 hari berlangsungnya konflik antara Rusia dan Ukraina yang terjadi sejak Februari 2022 lalu.

"Kita harus jangan mempermalukan Rusia sehingga ketika tiba hari di mana perang berakhir kita bisa membangun jalan keluar lewat jalur diplomatik," ujar Macron.

Macron meyakini Prancis berperan untuk menjadi penengah dalam antara konflik Rusia dan Ukraina.

Saran dari Macron ini telah dijawab oleh Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba.

"Ajakan untuk menghindari mempermalukan Rusia hanya akan mempermalukan Prancis dan seluruh negara lain yang menyetujui ajakan tersebut," ujar Kuleba.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyPolandiaPrancisJerman
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved