Konflik Rusia Vs Ukraina
Disangsikan Ukraina, Putin Bersedia Beri Jaminan Keselamatan Bersayarat agar Kiev Bisa Ekspor Gandum
Presiden Rusia Vladimir Putin bersedia jamin keamanan ekspor gandum Ukraina dengan syarat berikut.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
"Rusia telah mencuri sekitar 400 ribu ton gandum dari wilayah pendudukan, terutama dari wilayah Kherson," kata Tsymbaliuk.
"Jadi, haruskah kita terkejut sekarang tentang tentara Rusia yang menjarah rumah-rumah Ukraina dan bahkan mencuri kloset duduk?"
"Jelas, penjarahan dan penghancuran adalah bagian dari kebijakan negara Rusia," imbuhnya.
Sebagaimana dicatat, secara paralel, Rusia memberlakukan blokade pengiriman lewat kapal dari pelabuhan Ukraina, rute pengiriman tambang, serta secara metodis menghancurkan atau mencuri peralatan pertanian.
Di Rubizhne, wilayah Luhansk, Rusia disebut telah menghancurkan sepenuhnya kompleks elevator modern, yang dibangun pada tahun 2020, yang dapat menyimpan 30 ribu ton biji-bijian.
Tsymbaliuk menambahkan bahwa pengambilalihan tanaman dari petani adalah kebijakan kriminal pemerintah Soviet, yang bertanggung jawab atas kelaparan buatan massal di Ukraina pada tahun 1921-1923, Holodomor pada tahun 1932-1933, dan kelaparan buatan massal pada tahun 1946-1947.
"Rusia mengikuti jejak kaum Stalinis dengan mencuri gandum."
"Tentu saja, banyak orang akan menganggap terulangnya kelaparan sebagai sesuatu yang sulit dipercaya di Eropa modern."
"Namun, Rusia saat ini tidak hanya mengikuti tradisi terburuk Stalinis," ucap Tsymbaliuk.
Ia menambahkan bahwa Rusia telah sangat terjebak dalam omong kosong yang bertujuan untuk membenarkan agresi barbar terhadap Ukraina.
"Dengan serangan anti-Semitnya baru-baru ini, menteri Lavrov mempertanyakan keberadaan tidak hanya negara Ukraina tetapi juga Holocaust."
"Lavrov sengaja menghina ingatan jutaan orang Yahudi yang tewas di tangan Nazi selama Perang Dunia II," tuding Tsymbaliuk.(TribunWow.com/Via)