Konflik Rusia Vs Ukraina
Presenter Rusia Sebut Kiamat Nuklir Sudah Dekat Buntut Aksi Barat Pasok Senjata ke Ukraina
Presenter kenamaan Rusia menyatakan bahwa potensi perang nuklir semakin dekat dari hari ke hari.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Presenter kenamaan Rusia menyatakan bahwa potensi perang nuklir semakin dekat dari hari ke hari.
Hal ini dipicu oleh sikap Barat yang terus saja memasok senjata ke Ukraina meski telah ditentang oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Menurut pembawa acara saluran TV pemerintah itu, perang tersebut akan berujung pada kepunahan massal.
Baca juga: Situs Kementerian Rusia Diretas, Tampilkan Ungkapan Bahasa Ukraina hingga Minta Tebusan
Baca juga: Kepolisian Ukraina Selidiki 16 Kasus Kekerasan Seksual oleh Tentara Rusia: Korban Tak Mau Bicara
Dilansir TribunWow.com dari The Daily Mail, Senin (6/6/2022), Vladimir Solovyov, juga dikenal sebagai 'suara Putin', mengatakan pengiriman senjata jarak jauh oleh Barat yang berpotensi menyerang wilayah Rusia berarti hanya masalah waktu sebelum perang nuklir pecah antara Rusia dan Barat.
"Semuanya bergerak ke arah itu," kata pembawa acara bincang-bincang Rusia1 'Evening Vladimir Solovyov' itu.
"Perang yang meningkat di Ukraina, yang dimulai ketika Putin meluncurkan invasi ke negara itu pada 24 Februari, berarti (membawa) kita turun ke halaman berdarah sejarah dunia," imbuhnya dalam video yang dibagikan dan diterjemahkan oleh Russian Media Monitor.
Solovyov menilai ketegangan yang makin meruncing antara Barat dan Rusia akan membuat dunia hancur oleh nuklir.
Ia membeberkan skenario yang mungkin terjadi jika Barat maupun NATO terus memberikan senjata ke Ukraina.
Hal ini akan memicu serangan lebih lanjut yang bisa menyebabkan meledaknya pembangkit listrik tenaga nuklir Rusia.
"Saya harap kita bisa melewati ini. Jika semuanya terus berkembang seperti itu, hanya beberapa mutan di Danau Baikai yang akan bertahan. Sisanya akan dihancurkan dalam serangan nuklir besar-besaran," tutur Solovyov.
"Karena jika NATO memutuskan mereka dapat menempatkan apa pun yang mereka inginkan di perbatasan kita, mereka akan mengirim lebih banyak senjata Amerika ke Ukraina, Ukraina akan menembak dan akhirnya mengenai salah satu pembangkit listrik tenaga nuklir kita, dan ini dia," katanya.
Tanpa merujuk bahwa pasukan Rusia justru sudah menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir di Ukraina, Solovyov melanjutkan.
"Prosesnya akan dengan cepat menjadi tidak terkendali. Setiap orang akan mendapatkan lebih dari yang mereka minta. Bang! Dan tidak ada yang tersisa," klaimnya.
Baca juga: Respons Janji Putin, Menlu Ukraina Sindir Presiden Rusia: Kata-katanya Kosong
Baca juga: Situs Kementerian Rusia Diretas, Tampilkan Ungkapan Bahasa Ukraina hingga Minta Tebusan
Kemungkinan Rusia Gunakan Nuklir
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin dikatakan melihat kekalahan di Ukraina sebagai ancaman eksistensial bagi rezimnya.