Konflik Rusia Vs Ukraina
Pamer Ledakkan 5 Howitzer AS, Kadyrov Sebut Invasi Ukraina akan Berlanjut sampai Sanksi Rusia Hilang
impinan Chechnya, Ramzan Kadyrov, menerbitkan sebuah video yang menunjukkan penghancuran howitzer M777 di Lisichansk, Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
"Perang untuk kebaikan, perang untuk kebahagiaan orang. Berjuang adalah kesenangan, kita mendapatkan kesenangan ini, kami mati, dan mereka mati," tutur Kadyrov.
Baca juga: Putin Kehilangan 2 Jenderal Senior Rusia dalam Sekali Serangan, Perdana Terjadi sejak Invasi Ukraina
Baca juga: AS Tuding Rusia Curi dan Jual Pasokan Makanan Ukraina, Diduga Ekspor Gandum Rampasan ke Negara Ini
Lihat tayangan selengkapnya:
Kadyrov Nyatakan Rusia Perangi NATO di Ukraina
Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov menyatakan hal kontroversial mengenai perang Rusia dan Ukraina.
Ia menyebut konflik tersebut sejatinya adalah perang antara Rusia dengan aliansi NATO.
Kadyrov pun mengecam negara-negara NATO dan menuntut permintaan maaf dari Barat.
Dilansir TribunWow.com dari media Rusia RIA Novosti, Rabu (18/5/2022), Kadyrov menuturkan pendapatnya soal perang Ukraina.
Ia terang-terangan mengatakan Rusia sedang bertempur melawan NATO.
"Hari ini kami tidak berperang melawan Ukraina, Bandera, kami berperang melawan NATO," kata Kadyrov, berbicara di acara maraton pendidikan New Horizons dari Komunitas Pengetahuan Rusia.
"NATO mempersenjatai mereka, Barat mempersenjatai mereka, tentara bayaran mereka ada di sana."
"Itulah mengapa tidak mudah bagi negara kita, tetapi ini adalah pengalaman yang sangat bagus. Kami akan membuktikan sekali lagi bahwa Rusia tidak dapat dikalahkan."
Di sisi lain, Kadyrov menyamakan tindakan NATO yang dituduhkannya sebagai praktik Satanisme.
Menurutnya, aliansi pakta pertahanan itu berusaha untuk menghapuskan budaya dan sejarah Rusia.
"Musuh utama negara kita adalah Satanisme. Dan mereka (negara-negara NATO - red.) melakukan segalanya untuk mencabik-cabik kita dan membunuh budaya kita, menghancurkannya sepenuhnya. Sehingga kita melupakan sejarah kita, pahlawan kita," kata Kadyrov.
"Kita melihat bagaimana mereka menghancurkan monumen di Ukraina dan di tempat lain. Di Polandia, apa yang mereka lakukan dengan duta besar? Ini adalah trik tidak manusiawi, ini adalah Setanisme."