Konflik Rusia Vs Ukraina
Putin Izinkan Ukraina Ekspor Gandum Lewat Pelabuhan di Bawah Kendali Rusia, Ajukan Syarat Berikut
Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku siap untuk mendukung kelancaran ekspor gandum Ukraina melalui pelabuhan.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Selain itu, orang-orang Eropa menutup telinga terhadap permintaan kuat kami untuk mempertahankan kontrak jangka panjang untuk pasokan gas alam ke negara-negara Eropa dan mulai menutupnya. Banyak yang masih berlaku tetapi (mereka) mulai menutupnya. Ini juga memiliki dampak negatifnya. untuk pasar energi Eropa: harga mulai meningkat," tambahnya.
Putin mengatakan bahwa Rusia tidak menghalangi ekspor gandum dari Ukraina dan ini dapat dilakukan melalui pelabuhan Laut Hitam dan negara-negara tetangga.
"Mengenai ekspor gandum Ukraina, kami tidak menghalangi itu," kata Putin.
Ada beberapa cara mengekspor biji-bijian Ukraina, yakni melalui pelabuhan Berdyansk dan Mariupol, melalui Sungai Danube dan Rumania, Hongaria dan Polandia.
Namun, cara paling sederhana adalah melalui Belarus jika sanksi global untuk negara itu dicabut.
Sementara itu, Putin mengklaim sanksi baru terhadap Rusia hanya akan memperburuk situasi di pasar global.
"Ini akan memperburuk situasi di pasar pupuk global yang berarti prospek panen juga akan jauh lebih sedikit. Artinya, harga hanya akan naik," tuding Putin.
"Ini benar-benar picik, keliru, menurut saya, hanya kebijakan bodoh yang mengarah ke jalan buntu."
Sejak awal tahun, harga gandum dan jagung telah meningkat signifikan.
Dewan Keamanan PBB mencatat pada pertemuan pada 21 Mei, stok gandum di seluruh dunia hanya akan bertahan 10 minggu.
Dikatakan situasi ini lebih buruk daripada selama tahun-tahun krisis 2007-2008.
Baca juga: Dekati Pimpinan Uni Afrika, Putin Tegaskan Rusia Tak Mau Disalahkan atas Krisis Pangan yang Terjadi
Baca juga: 100 Hari Invasi Rusia ke Ukraina, Berikut Rangkuman Harian Konflik Antara Putin dan Zelensky
Isu Rusia Gunakan Ekspor Pangan sebagai Senjata
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menuduh Rusia menggunakan makanan sebagai senjata di Ukraina, Kamis (19/5/2022).
Hal ini dilakukan dengan menyandera pasokan makanan tidak hanya untuk jutaan orang Ukraina, tetapi juga jutaan orang di seluruh dunia yang bergantung pada ekspor Ukraina.
Di hadapan Dewan Keamanan PBB, Blinken mengimbau Rusia untuk berhenti memblokade pelabuhan Ukraina.
Dilansir TribunWow.com dari CNA, Jumat (20/5/2022), Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari untuk melakukan apa yang disebut Moskow sebagai operasi militer khusus.