Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Hapus Batasan Usia untuk Tentara, akan Kirim Anak di Bawah Umur dan Pensiunan ke Ukraina?
Parlemen Rusia telah mengesahkan undang-undang yang menghapus batas usia untuk bergabung dengan tentara
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Keputusan parlemen Rusia datang sehari setelah Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengesampingkan batas waktu untuk berakhirnya operasi militer di Ukraina dan menekankan bahwa invasi akan berlanjut sampai semua tujuan tercapai.
Pihak berwenang Rusia mengatakan bahwa hanya tentara kontrak sukarela yang dikirim untuk berperang di Ukraina, meskipun mereka telah mengakui bahwa beberapa wajib militer ditarik ke dalam pertempuran karena kesalahan pada tahap awal.
Dalam beberapa tahun terakhir, militer Rusia semakin mengandalkan sukarelawan.
Semua pria Rusia berusia 18-27 tahun harus menjalani wajib militer selama satu tahun.
Banyak yang menghindari wajib militer melalui penangguhan kuliah dan pengecualian lainnya.
Baca juga: YouTuber Ukraina Ungkap Fakta Mengejutkan setelah Podcast dengan Tentara Rusia yang Tertangkap
Baca juga: Menangis Ungkap Tentara Rusia Rudapaksa Anak Bawah Umur, Wakil Walikota Ukraina: Mereka Diseret
Keseharian Tentara Rusia Terungkap
Rekaman keseharian tentara Rusia saat invasi ditemukan dalam ponsel seorang perwira tank yang ditangkap di Ukraina.
Rekaman itu memperlihatkan kesaksian sang prajurit mengenai kondisi pasukan dan nasib rekan-rekannya.
Selain itu, dokumentasi ini menawarkan wawasan yang menakjubkan tentang kejadian yang dialami sebelum tertangkap.
Dilansir TribunWow.com dari Daily Mail, Senin (23/5/3033), dokumentasi amatir itu dibuat oleh Yuri Shalaev, seorang letnan berusia 23 tahun yang dilatih di akademi militer Moskow dan ditempatkan di Chechnya.
Komandan peleton bermotor itu ditangkap bulan lalu setelah tiga hari meringkuk dengan dua rekannya yang terluka di ruang bawah tanah desa di Donbas menyusul serangan terhadap pengangkut personel lapis baja (APC) mereka.
Videonya dimulai dengan adegan keluarga bahagia saat dia memberi putrinya sepeda merah muda dan diakhiri dengan ketakutan saat bersembunyi dengan rekan-rekannya yang terluka.
Rekaman-rekaman singkat video tersebut telah disambungkan ke dalam sebuah film dokumenter oleh jurnalis Ukraina.
Dua belas hari setelah perang, perwira muda Rusia itu memfilmkan dirinya mencari senjata di tempat yang tampaknya merupakan wilayah Ukraina yang direbut.
"B **, akankah setidaknya satu senjata ada di sini?," seru Shalaev,