Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Masih Ada Jasad Manusia, Jalan di Ukraina Penuh Bangkai Sisa Perang Kini Ramai Dikunjungi Warga

Penduduk lokal di Ukraina menceritakan TKP perang yang dulu penuh potongan jasad manusia kini justru ramai dikunjungi warga.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AFP
Sebuah foto menampilkan kendaraan militer milik Rusia hancur seusai pertempuran di Kharkiv, Ukraina pada 28 Februari 2022. Ilustrasi bangkai sisa perang. 

TRIBUNWOW.COM - Diduga ada lebih dari 10 tentara Rusia yang tewas di Desa Sytnyaky, Ukraina sejak konflik terjadi pada Februari 2022 lalu.

Konflik yang terjadi di desa tersebut ikut menghancurkan beberapa bangunan di sekitarnya.

Masih tersebar selebaran di puing-puing reruntuhan berisi pesan meminta agar tentara Rusia untuk menyerah dan menyelamatkan nyawa mereka masing-masing, serta nyawa anak-anak Ukraina.

Baca juga: Rusia Sindir Cara Media Barat Beritakan Konflik di Ukraina: Informasi Objektif Sangat Langka

Baca juga: Sadap Percakapan Tentara Rusia, Zelensky Sebut Musuh Sadar Perang di Ukraina Sia-sia

Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, kepala desa setempat mengaku dirinya dan warga lainnya mulai mengubur para jasad tentara Rusia yang berserakan demi menjaga kebersihan dan kesehatan di desa tersebut.

Penduduk lokal bernama Mikola bercerita, awalnya ia dan keluarganya berpikir tidak manusiawi untuk membiarkan jasad para tentara Rusia dibiarkan begitu saja dan tidak dikubur.

"Awalnya istri saya merasa kasihan kepada tentara Rusia, tetapi kemudian kita mengetahui apa yang mereka perbuat di sini (Ukraina)," ujar Mikola mengungkit pembunuhan warga sipil Ukraina yang dilakukan oleh tentara Rusia.

"Setelah itu tidak ada lagi yang merasa kasihan kepada tentara Rusia."

Mikola bercerita, bangkai-bangkai sisa perang masih tersebar di jalan utama menuju Kyiv/Kiev.

Kini bangkai-bangkai perang itu ramai dikunjungi oleh keluarga yang ingin sekadar berfoto bahkan jadi mainan anak-anak.

Mikola juga mengaku pernah melihat seseorang memanfaatkan bangkai tank untuk olahraga angkat beban.

Mikola melanjutkan, masih di hari yang sama tak jauh dari sana ia menemukan jasad manusia dalam kondisi membusuk diduga tewas karena serangan tank.

Di sisi lain, sebuah sindiran disampaikan oleh anggota militer Ukraina kepada pemerintahan Rusia.

Anggota militer Ukraina, Kolonel Volodymyr Liamzin menyebut Rusia memperlakukan rakyatnya sendiri layaknya sampah.

Sindiran ini bermula dari temuan jasad tentara Rusia di hutan yang terletak di sekitar Kyiv/Kiev.

Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, diketahui ada banyak mayat tentara Rusia yang ditemukan di sekitar Kyiv.

"Mayat yang kita temukan menunjukkan (Rusia) memperlakukan rakyat mereka seperti sampah," ujar Liamzin.

"Mereka tidak memerlukan tentara mereka, mereka membuangnya ke sini."

Liamzin menyebut, jasad para tentara Rusia itu ditelantarkan begitu saja sementara itu pasukan mereka mundur dari Kyiv.

Jasad tentara Rusia yang ditemukan kemudian disimpan di sebuah kereta pendingin untuk disimpan.

Pihak Ukraina mengatakan, mereka nantinya ingin mengembalikan jasad-jasad tentara tersebut kembali ke keluarga mereka.

Namun menurut Ukraina, pemerintah Rusia tidak menunjukkan ketertarikan atau keinginan untuk mengambil mayat-mayat tersebut.

Sebelumnya beredar sebuah video menampilkan pemerintah Ukraina menyimpan jasad para tentara Rusia.

Video ini dirilis pada Jumat (20/5/2022) setelah adanya laporan menyatakan Presiden Rusia Vladimir Putin telah kehilangan 30 ribu tentaranya dalam konflik di Ukraina.

Baca juga: Tak Puas Dengan Putin, Pejabat Tinggi dan Elit Rusia Dikabarkan Sudah Rencanakan Kudeta

Video tersebut dirilis oleh Kepala Kereta Api Ukraina, Alexander Kamyshin.

Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, selain menampilkan detik-detik penyimpanan jasad tentara Rusia, ditampilkan juga cara pemerintah Ukraina mengawetkan jasad para tentara Rusia tersebut.

Kamyshin turut menuliskan caption bertuliskan "We treat dead #russians better than they treat live #ukrainians. Just another thing that makes us different."

Kalimat tersebut memiliki arti "Kami memperlakukan jasad orang Rusia lebih baik dibandingkan mereka memperlakukan warga Ukraina yang hidup. Hanya hal lain yang membuat kita berbeda."

Pemerintah Ukraina menjelaskan, berdasarkan hukum humaniter, jasad para tentara Rusia itu akan dikembalikan ke keluarga korban.

Tertulis juga pesan dalam video itu bahwa pemerintah Rusia menutupi angka kematian pasukan mereka dari masyarakat mereka sendiri untuk menghindari kepanikan dan kericuhan.

Pada akhir video dituliskan bahwa kargo 200 siap dikirim ke Rusia.

Kalimat 'Kargo 200' diketahui merupakan kode militer era Uni Soviet yang berarti korban perang.

Sebelumnya, sebuah video yang beredar memperlihatkan sejumlah ambulans militer melintas di Belarus.

Disebutkan bahwa konvoi ambulans tersebut membawa mayat-mayat tentara Rusia yang gugur akibat invasi ke Ukraina.

Dalam seminggu, rumah sakit di Belarus mengklaim bahwa ada 2.500 jenazah yang dikirim kembali ke Rusia.

Dilansir TribunWow.com dari Daily Mail UK, Minggu (20/3/2022), kabar tentang mayat-mayat tentara Rusia yang berusaha dibawa kembali ke negaranya muncul ke permukaan.

Para pasukan yang tewas di Ukraina dikatakan dipindahkan dari Belarus kembali ke Rusia dengan kereta api dan pesawat di tengah malam untuk menghindari menarik perhatian.

Dalam sebuah video yang diposting oleh Radio Free Europe/Radio Liberty, tampak barisan ambulans militer mengemudi melalui kota Homel, Belarus pada awal Maret.

Karyawan di rumah sakit klinis di kawasan itu pun telah mengklaim adanya lebih dari 2.500 mayat telah dikirim kembali ke Rusia pada Minggu (13/3/2022).

Baca juga: Rusia Klaim Sengaja Perlambat Militernya untuk Kuasai Ukraina, Sebut Demi Kemanusiaan

200 Mayat Ditemukan di Bunker

Pihak berwenang Ukraina mengatakan para pekerja tengah melakukan penggalian di antara puing-puing di Mariupol.

Mereka menemukan tak kurang dari 200 mayat di ruang bawah tanah sebuah gedung apartemen.

Lebih banyak kengerian juga terungkap di kota yang hancur yang telah menyaksikan beberapa penderitaan terburuk dari perang tiga bulan itu.

Dilansir TribunWow.com dari Aljazeera, Selasa (24/5/2022), Petro Andryushchenko, seorang penasihat walikota mengatakan mayat-mayat mulai berbau dan membusuk di lingkungan itu.

Namun, dia tidak mengatakan kapan jenazah tersebut ditemukan.

Sementara itu, pertempuran sengit masih berlanjut di Donbas, kawasan industri timur yang ingin direbut oleh pasukan Moskow.

Pasukan Rusia meningkatkan upaya mereka untuk mengepung dan merebut Severodonetsk serta kota-kota tetangga.

Mariupol ditekan tanpa henti selama pengepungan hampir tiga bulan yang berakhir pekan lalu setelah sekitar 2.500 pejuang Ukraina meninggalkan pabrik baja tempat mereka bersembunyi.

Pasukan Rusia telah menguasai seluruh kota, di mana diperkirakan 100.000 orang tetap berada di luar populasi 450.000 sebelum perang.

Banyak dari mereka terperangkap selama pengepungan dengan sedikit makanan, air, panas atau listrik.

Menurut pihak berwenang Ukraina, setidaknya 21.000 orang tewas dalam pengepungan itu.

Rusia juga dituduh berusaha menutupi kengerian dengan membawa peralatan kremasi bergerak dan dengan mengubur orang mati di kuburan massal.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuding Rusia mengobarkan perang total dan berusaha untuk menimbulkan sebanyak mungkin kematian dan kehancuran di negaranya.

"Memang, belum ada perang seperti itu di benua Eropa selama 77 tahun," kata Zelensky, merujuk pada akhir Perang Dunia II. (TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunWow.com
Tags:
UkrainaRusiaKyivTentaraJasad
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved