Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Tak Puas Dengan Putin, Pejabat Tinggi dan Elit Rusia Dikabarkan Sudah Rencanakan Kudeta

Pejabat tinggi Rusia dikatakan merencanakan kudeta untuk menjalankan pemerintahan tanpa Presiden Vladimir Putin.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
AFP/ Mikhail Metzel
Presiden Rusia Vladimir Putin menyaksikan parade militer Hari Kemenangan di Lapangan Merah di pusat kota Moskow pada Senin, (9/5/2022). Pejabat dan elit Rusia dikabarkan sudah rencanakan kudeta untuk Putin, Selasa (25/5/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Rumor penggulingan kekuasaan Presiden Rusia Vladimir Putin semakin santer beredar.

Terakhir, pejabat tinggi Rusia dikatakan telah merencanakan kudeta untuk menjalankan pemerintahan tanpa presidennya.

Sumber Kremlin mengklaim Putin telah membuat hampir semua orang menentangnya di tengah invasi ke Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin saat menghadiri parade perayaan hari kemenangan di Moskow, Senin (9/5/2022).
Presiden Rusia Vladimir Putin saat menghadiri parade perayaan hari kemenangan di Moskow, Senin (9/5/2022). (YouTube South China Morning Post)

Baca juga: Juluki Putin sebagai Orang Gila, Tokoh Oposisi Sebut Rusia Serang Ukraina Tanpa Alasan Jelas

Baca juga: Intelijen Ukraina Sebut Ada Dugaan Kudeta Tersembunyi di Rusia: Tak Berani Protes pada Putin

Dilansir TribunWow.com dari Daily Mail, Selasa (24/5/2022), tiga bulan sejak tank Rusia pertama kali meluncur melintasi perbatasan Ukraina, masih banyak pertentangan dan kontroversi terjadi.

Bahkan, sumber pemerintah mengatakan kepada media Rusia-Latvia Meduza bahwa di antara pejabat Kremlin dan elit Rusia, hampir tidak ada orang yang puas dengan Putin.

"Pebisnis dan banyak anggota pemerintah tidak senang bahwa presiden memulai perang tanpa memikirkan skala sanksi, tidak mungkin kita hidup dengan sanksi seperti itu," kata sumber tersebut.

"Masalah (di Rusia akibat perang) sudah terlihat, dan pada pertengahan musim panas mereka akan datang dari arah yang berbeda: transportasi, obat-obatan, bahkan pertanian. Tidak ada yang hanya memikirkan skala seperti itu," imbuhnya.

Pengungkapan itu muncul ketika kepala mata-mata Kyiv mengklaim bahwa Putin telah lolos dari upaya pembunuhan sekitar satu bulan setelah perang.

Sumber itu juga menyatakan isolasi pemimpin Rusia itu adalah tindakan pencegahan yang lahir dari ketidakpercayaan yang mendalam terhadap bawahannya.

Hal ini diperkuat dengan klaim Meduza yang menyebut pejabat tinggi di dinas keamanan Rusia FSB dan GRU percaya bahwa Putin telah merusak invasi dan ingin menguasai operasi tersebut.

"Elang (FSB dan GRU-red) tidak puas dengan kecepatan 'operasi khusus'. Mereka pikir mereka bisa bertindak lebih tegas," kata seorang sumber.

Putin dilaporkan mencopot FSB, badan keamanan domestik Rusia, sebagai organisasi utama yang bertanggung jawab atas pengumpulan intelijen di Ukraina.

Setelah kemunduran Rusia dari Kiev,Putin pun menggantinya dengan badan intelijen militer GRU.

Tetapi ia telah menguasai operasi militer, secara pribadi memberikan perintah kepada para jenderal untuk mendelegasikan tanggung jawab.

Sementara itu, kepala direktorat intelijen utama kementerian pertahanan Ukraina menyatakan bahwa Putin memutuskan hubungan dekat dengan bawahannya untuk menghindari upaya pembunuhan.

Halaman
123
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr Zelensky
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved