Konflik Rusia Vs Ukraina
Ditinggal dengan 4 Adik, Remaja Ukraina Ungkap Pesan Akhir Ibu yang Tewas di Pelukannya
Nasib malang menimpa seorang remaja asal Ukraina yang kehilangan ibunya yang tewas terkena artileri Rusia.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Nasib malang menimpa seorang remaja asal Ukraina yang kehilangan ibunya.
Sang ibu meninggal akibat serangan artileri Rusia yang menimpa rumah mereka di Donetsk, timur Ukraina.
Pemuda 18 tahun bernam Viacheslav itu kini harus bertahan menghidupi empat adiknya yang masih kecil.

Baca juga: Adegan Pilu Bayi 2 Bulan Digendong di Hadapan Peti Mati Ayahnya yang Tewas saat Membela Ukraina
Baca juga: 5 Upaya Pembunuhan Putin yang Buat Presiden Rusia Kini Dilindungi Pasukan Elit Penembak Jitu
Kisah memilukan ini dibagikan oleh akun Twitter badan perlindungan anak PBB, UNICEF, Selasa (24/5/2022).
Dalam keterangannya, UNICEF mengutip perkataan sang anak dan menjelaskan kondisinya.
"Ibu dari Viacheslav yang berusia 18 tahun dibunuh setelah artileri menghantam rumah mereka. Melewati horor dan patah hati, ia melakukan segalanya yang bisa dilakukan untuk membuat kehidupan lebih baik untuk adik-adiknya," tulis @UNICEF.
Dikutip TribunWow.com dari video pendek yang dibagikan UNICEF, Viacheslav ternyata menyaksikan langsung kematian sang ibu.
Bahkan ibu Viacheslav meninggal di pelukan sang anak sulung.
"Ibuku telah dibunuh," isak Viacheslav.
"Dia meninggal di tanganku."
Dua buah artileri jatuh di dekat rumahnya di kawasan Donetsk.
Viacheslav mengatakan kepada UNICEF bahwa dia sekarang fokus untuk membuat kehidupan yang lebih baik untuk keempat adiknya.
"Bom itu jatuh hanya beberapa langkah dari kami. Ketika saya membuka mata, saya melihat ibu berbaring miring," tangis Viacheslav.
"Kata-kata terakhirnya adalah 'Aku baik-baik saja'."
Di tengah derai ari mata, Viacheslav tak kuasa melukiskan peristiwa memilukan tersebut.