Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Media Pemerintahan Putin Beritakan Tentara Rusia Divonis Hukuman Paling Berat di Ukraina

Media pemerintah Rusia turut memberitakan soal nasib tentara Rusia yang divonis penjara di Ukraina karena kasus kejahatan perang.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
YouTube Guardian News
Sersan Vadim Shyshimarin (21) dihadirkan langsung dalam persidangan di Kyiv/Kiev pada Jumat (13/5/2022) atas kasus kejahatan perang yang menjerat dirinya. 

"Itu tidak berarti kami tidak akan mencoba melalui saluran lain. Nasib setiap warga negara Rusia sangat penting bagi kami," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.

Keputusan penting itu memiliki makna simbolis bagi Ukraina, yang menuduh Rusia melakukan kekejaman dan kebrutalan terhadap warga sipil selama perang.

Pemerintah Ukraina mengatakan telah mengidentifikasi lebih dari 10.000 kemungkinan kejahatan perang.

Rusia membantah menargetkan warga sipil atau terlibat dalam kejahatan perang.

Baca juga: Ukraina Rilis Foto dan Identitas Tentara Rusia Pelaku Rudapaksa dan Kekerasan di Bucha

Baca juga: Masih Muda, Ini Sosok Tentara Rusia yang Bergantian Rudapaksa Gadis Ukraina di Rumahnya

Pengakuan Shishimarin

Pengadilan kejahatan perang pertama kali digelar di Kyiv, Ukraina pada hari ini, Jumat (13/5/2022).

Dilansir TribunWow.com dari The Guardian, Kamis (12/5/2022), sidang ini akan menjadi pengadilan kejahatan perang pertama sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina.

Adapun jumlah kejahatan yang didaftarkan oleh jaksa penuntut umum Ukraina sudah melampaui 11.000 kasus.

Sementara, UNICEF melaporkan bahwa setidaknya 100 anak telah tewas dalam perang pada bulan April saja.

Diketahui, Shishimarin yang berpangkat sersan, diduga membunuh seorang warga sipil pada 28 Februari di desa Chupakhivka.

Ia tengah bertugas di wilayah Sumy di timur laut Ukraina ketika dituduh menembaki mobil sipil setelah konvoi kendaraan militernya diserang oleh pasukan Ukraina.

Dia kemudian mengemudikan mobil itu bersama empat tentara lainnya saat berusaha melarikan diri dari para pejuang Ukraina.

Shishimarin menembak mati pria tak bersenjata itu, yang sedang bersepeda dan berbicara di telepon.

Menurut pengakuannya kepada jaksa, Shishimarin diperintahkan oleh atasannya untuk membunuh warga sipil tersebut.

Sang atasan memintanya melenyapkan warga berusia 62 tahun itu karena takut keberadaan mereka dilaporkan pada tentara Ukraina.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyTentara
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved