Konflik Rusia Vs Ukraina
Sudah Tunjuk Penerus, Putin Disebut Intelijen Inggris akan Segera Dilarikan ke Sanatorium
Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan akan segera dikirim ke sanatorium lantaran penyakitnya yang semakin parah.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan akan segera dikirim ke sanatorium lantaran penyakitnya yang semakin parah.
Disebutkan bahwa presiden 69 tahun itu akan dikirim ke unit perawatan intensif pada akhir tahun ini.
Berita ini diungkapkan menyusul kabar komplikasi penyakit Putin yang diduga mempengaruhi keputusannya untuk menyerang Ukraina.

Baca juga: Khawatir Perang Dunia III, Jenderal Jerman Menentang Pengiriman Senjata Ini ke Ukraina
Baca juga: Tokoh Muslim Rusia Klaim Negara-negara Islam di Dunia Pahami Alasan Putin Serang Ukraina
Dilansir TribunWow.com dari Daily Mail, Minggu (22/5/2022), spekulasi ini disampaikan oleh Richard Dearlove, mantan kepala intelijen Inggris MI6.
Menurutnya, Putin akan dibawa ke sanatorium ketika ia tak lagi menjabat sebagai presiden.
Tahun ini, ia dikabarkan akan segera digantikan dari jabatannya karena kondisi kesehatannya dan kegagalan menguasai Ukraina.
Menurut Dearlove, dengan mengirim Putin ke pusat perawatan terpadu, maka tampuk kepemimpinan Rusia bisa berganti tanpa harus diadakan kudeta.
"Saya pikir dia akan pergi pada tahun 2023 - tapi mungkin ke sanatorium, dari mana dia tidak akan muncul sebagai pemimpin Rusia," kata Dearlove saat tampil di podcast One Decision.
"Saya tidak mengatakan dia tidak akan muncul dari sanatorium, tetapi dia tidak akan muncul sebagai pemimpin Rusia lagi."
"Itulah cara untuk bergerak maju tanpa kudeta," pungkasnya.
Dearlove menunjuk Nikolai Patrushev, sekretaris Dewan Keamanan Nasional, sebagai kemungkinan pengganti jika Putin dibawa ke sanatorium.
"Pendirian dalam skenario ini mungkin menjadi permanen," ujar Dearlove.
"Tidak ada rencana suksesi dalam kepemimpinan Rusia."
Dia berspekulasi bahwa Rusia sedang mencapai akhir rezim tetapi tidak berarti rezim itu akan hilang.
"Apa yang saya katakan selama tahun depan, 18 bulan mungkin sesuatu, itu akan pecah," beber Dearlove.