Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pria yang Dijuluki Musuh Sejati Putin Sebut Konflik di Ukraina akan Terus Berlangsung hingga 8 Tahun

Kritikus Putin memprediksi konflik antara Rusia dan Ukraina sangat mungkin masih berlangsung hingga delapan tahun ke depan.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Kolase AFP dan Thesun.co.uk
Foto kiri: Presiden Rusia Vladimir Putin ketika menghadiri acara kebaktian gereja, Minggu (24/4/2022). Putin dikabarkan menunjukkan gelagat aneh yang merujuk pada penyakit Parkinson. Foto kanan: Aktivis politik Inggris Bill Browder. 

"Mereka akan memulai serangan baru, bahkan lebih berdarah dan berskala besar," imbuhnya.

Ia menekankan bahwa perundingan damai akan dijalankan jika Rusia sudah menarik pasukannya dari Ukraina.

Perwakilan Ukraina tersebut juga menganggap aneh seruan baru-baru Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Perdana Menteri Italia Mario Draghi untuk segera melakukan gencatan senjata.

"Pasukan (Rusia) harus meninggalkan negara dan setelah itu dimulainya kembali proses perdamaian akan dimungkinkan,” tegas Podolyak.

Sikap Kyiv menjadi semakin tanpa kompromi karena Rusia telah mengalami kemunduran militer.

Selain itu, para pejabat Ukraina semakin khawatir mereka mungkin akan ditekan untuk mengorbankan tanah demi kesepakatan damai.

"Perang harus diakhiri dengan pemulihan total integritas teritorial dan kedaulatan Ukraina," kata Andriy Yermak, kepala staf kepresidenan Ukraina dalam sebuah posting Twitter kemarin.

Di sisi lain, Presiden Polandia Andrzej Duda menawarkan dukungan Warsawa, dengan mengatakan masyarakat internasional harus menuntut penarikan penuh Rusia dan bahwa mengorbankan wilayah apa pun akan menjadi pukulan besar ke barat.

"Suara-suara yang mengkhawatirkan telah muncul, mengatakan bahwa Ukraina harus menyerah pada tuntutan (Presiden Vladimir) Putin,” kata Duda, pemimpin asing pertama yang berpidato di parlemen Ukraina secara langsung sejak invasi Rusia.

"Hanya Ukraina yang berhak memutuskan masa depannya."

Komentarnya muncul saat Rusia terus berupaya mengepung pasukan Ukraina yang mempertahankan Severodonetsk di timur.

Dilansir BBC, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan dalam pembaruan hariannya bahwa pasukan Rusia berusaha menerobos pertahanan Ukraina untuk mencapai perbatasan administratif wilayah Luhansk paling timur negara itu.

Gubernur regional Luhansk, Serhiy Haidai, mengatakan Rusia telah berusaha untuk masuk ke Severodonetsk dari empat arah yang berbeda.

Menulis di aplikasi perpesanan Telegram, dia mengatakan upaya itu tidak berhasil, tetapi penembakan di daerah pemukiman terus berlanjut.

Dia menambahkan bahwa jembatan yang menghubungkan kota ke Lysychansk di dekatnya telah hancur.

Baca juga: Misteri Keberadaan Jenderal Kanada di Mariupol, Diduga Terlibat Skandal hingga Jadi Tawanan Rusia

Baca juga: Rusia Temukan Bukti Pasukan Nasionalis Ukraina Jadikan Warga Sipil Tameng untuk Perang

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
InggrisVladimir PutinVolodymyr ZelenskyUkrainaRusiaBill Browder
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved