Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-89, Kiev Tolak Gencatan Senjata hingga Larangan Simbol Z dan V

Invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung sleama 3 bulan, atau lebih tepatnya 89 hari sejak Kamis (24/2/2022).

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
Ukraine Military
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan pada pidato rutin Selasa (19/4/2022). Berikut rangkuman invasi Rusia ke Ukraina hari ke-89. 

TRIBUNWOW.COM - Invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung sleama 3 bulan, atau lebih tepatnya 89 hari sejak Kamis (24/2/2022).

Dalam perkembangannya, pertempuran masih berlangsung di wilayah sekitar Donbas setelah Mariupol berhasil dikuasai Rusia.

Namun meski sama-sama menderita banyak kerugian, hingga saat ini, baik pihak Rusia maupun Ukraina belum menyetujui adanya upaya damai kembali.

Ledakan besar terjadi di pabrik kimia Kaprolaktam, di Dzerzhinsk, Rusia, Rabu (4/5/2022).
Ledakan besar terjadi di pabrik kimia Kaprolaktam, di Dzerzhinsk, Rusia, Rabu (4/5/2022). (Capture Video Daily Mail)

Baca juga: 3 Bulan Konflik di Ukraina, Korban Jiwa Tentara Rusia Mirip Perang 9 Tahun Uni Soviet di Afghanistan

Baca juga: Sebut Penolakan Barat Jadi Akar Perang Rusia dan Ukraina, Politisi Jerman: AS Menertawakan Kami

Dilansir TribunWow.com dari The Guardian, Senin (23/5/2022), berikut poin-poin penting yang terjadi dalam konflik Rusia dan Ukraina hari ke- 89.

Terkait perundingan damai, Ukraina telah mengatakan tidak akan menyetujui kesepakatan gencatan senjata apa pun yang akan melibatkan penyerahan wilayah ke Rusia.

Pasalnya, Moskow saat ini justru mengintensifkan serangannya di wilayah Donbas timur.

"Perang harus diakhiri dengan pemulihan total integritas dan kedaulatan teritorial Ukraina,” kata kepala staf kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak.

Komentar itu muncul ketika Rusia mengatakan pihaknya bersedia untuk melanjutkan negosiasi damai.

Tetapi negosiator utamanya juga mengatakan pada hari Minggu bahwa inisiatif untuk melanjutkannya ada di tangan Kyiv.

"Rusia tidak pernah menolak pembicaraan," klaim Ajudan Kremlin Vladimir Medinsky dalam sebuah wawancara dengan TV Belarus.

Baca juga: Kumpulkan Jasad Tentara Rusia di Kereta Pendingin, Ukraina Ungkap Alasan Simpan Mayat Musuh

Baca juga: Tuding Rusia dan China Berniat Ubah Tatanan Dunia, Pejabat AS Sebut Potensi Perang Internasional

Di sisi lain, Presiden Polandia Andrzej Duda menjadi pemimpin asing pertama yang berpidato di depan parlemen Ukraina secara langsung sejak invasi dimulai.

Ia mendukung sikap Ukraina tentang konsesi teritorial dan memperingatkan masyarakat internasional bahwa menyerahkan wilayah apa pun ke Rusia akan menjadi pukulan besar bagi seluruh barat.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan 50 hingga 100 orang Ukraina sekarat setiap hari di front timur perang.

Militer Ukraina dalam laporan operasional terbarunya menyebut Rusia sedang berkonsentrasi pada serangan di kota Siverodonetsk di timur Ukraina dan kota terdekat Toshkivka.

Pertempuran terberat difokuskan di sekitar kota kembar Sievierodonetsk dan Lysychansk di Luhansk, salah satu dari dua wilayah yang membentuk Donbas.

Halaman 1 dari 2
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyKievMariupolDonbas
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved