Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Langgar Aturan, Dubes Ukraina Buka Lowongan Tentara di Austria, Langsung Hapus Website saat Ketahuan

Kedutaan Ukraina di Austria dikabarkan telah berusaha merekrut tentara bayaran melalui jejaring sosial.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Skynews.com
Relawan perang asal Inggris, Ben Spann saat berfoto bersama tentara Ukraina. Terbaru, duta besar Ukraina di Austria dituding rekrut tentara, Rabu (18/5/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Kedutaan Ukraina di Austria dikabarkan telah berusaha merekrut tentara bayaran melalui jejaring sosial.

Setelah ditegur oleh pihak Austria, kedutaan Ukraina segera menghapus iklan tersebut.

Hal ini dibeberkan oleh kedutaan besar Rusia di Vienna dan pihak kementerian Austria sendiri.

Kanselir Austria Alexander Schallenberg
Kanselir Austria Alexander Schallenberg (AFP/Kenzo Tribouillard)

Baca juga: Akhirnya Akui Kekalahan Putin, Analis Rusia Ungkap Keunggulan Ukraina di Siaran TV Pemerintah

Baca juga: Intelijen Rusia Sebut AS Latih Teroris ISIS Pakai Alat Militer Canggih untuk Bantu Perang di Ukraina

Dilansir media Rusia Tass, Rabu (18/5/2022), surat kabar Kleine Zeitung melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri Austria Alexander Schallenberg mengkonfirmasi hal tersebut.

Dalam tanggapannya atas permintaan parlemen yang dibuat oleh Partai Kebebasan Austria, Schallenberg membenarkan adanya perekrutan tersebut.

Melalui saluran Telegram pribadinya, Duta Besar Rusia untuk Austria, Dmitry Lyubinsky memberikan penjelasan.

"Pada awal Maret, kedutaan Ukraina di Wina berusaha merekrut tentara bayaran Austria untuk berperang melawan Rusia, melalui akunnya di Facebook," kata Lyubinsky.

"Sebagai tanggapan, Kepala Protokol Kementerian Luar Negeri Austria, dengan mengacu pada Pasal 41 Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik, segera memberi tahu duta besar Ukraina bahwa tindakan tersebut melanggar undang-undang Austria."

Setelah ditegur oleh pihak pemerintah Austria, kedutaan besar Ukraina segera menghapus iklan tersebut.

"Panggilan itu dengan cepat dihapus dari halaman web kedutaan. Tidak ada stafnya dengan kekebalan diplomatik yang dihukum," tutur Lyubinsky.

Menurut kedutaan, tanggapan cepat terhadap masalah itu adalah hasil dari reaksi tepat waktu Rusia dan protes tegas yang diungkapkan oleh Kementerian Luar Negeri Austria.

Sebelumnya, di tengah kekacauan yang terjadi di Ukraina akibat serangan pasukan Rusia, muncul sebuah info lowongan kerja (loker) yang ditujukan kepada tentara bayaran.

Sebuah website khusus yang bergerak di bidang perusahaan militer swasta bernama SILENT PROFESSIONALS mengiklankan sebuah rekruitmen kepada para tentara bayaran untuk melakukan misi di Ukraina.

website khusus yang bergerak di bidang perusahaan militer swasta bernama SILENT PROFESSIONALS mengiklankan sebuah lowongan kerja untuk tentara bayaran terkait misi di Ukraina.
website khusus yang bergerak di bidang perusahaan militer swasta bernama SILENT PROFESSIONALS mengiklankan sebuah lowongan kerja untuk tentara bayaran terkait misi di Ukraina. (BBC.com)

Dikutip TribunWow.com dari BBC.com, dalam iklan tersebut, dijelaskan misi pekerjaan nantinya akan dilakukan di Ukraina.

Gaji yang ditawarkan pun fantastis yakni mencapai dua ribu USD atau setara sekira Rp 28 juta per hari belum termasuk bonus

Halaman
123
Tags:
UkrainaKonflik Rusia Vs UkrainaVolodymyr ZelenskyAustriaRusiaVladimir Putin
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved