Konflik Rusia Vs Ukraina
Akhirnya Akui Kekalahan Putin, Analis Rusia Ungkap Keunggulan Ukraina di Siaran TV Pemerintah
Siaran TV Rusia yang mulanya dipenuhi propaganda, kini menampilkan sesuatu yang berbeda.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Siaran TV Rusia yang mulanya dipenuhi propaganda, kini menampilkan sesuatu yang berbeda.
Dalam sebuah acara yang membahas mengenai invasi ke Ukraina, seorang bintang tamu mengakui kesulitan yang dialami pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ia bahkan menekankan bahwa Rusia sedang dalam kondisi sulit karena ditentang dan diisolasi oleh seluruh dunia.

Baca juga: Tak Gubris Rusia, Finlandia dan Swedia Resmi Daftar Keanggotaan NATO meski Ditentang Turki
Baca juga: Pasrah Digeledah hingga Ada yang Ditandu, Ini Penampakan Prajurit Azov saat Menyerah ke Rusia
Dilansir TribunWow.com dari BBC, Selasa (17/5/2022) outlet media arus utama Rusia menggambarkan perang Ukraina berbeda dengan yang diketahui dunia internasional.
Sebagai permulaan, mereka bahkan tidak menyebutnya sebagi perang, namun 'operasi militer khusus'.
Tetapi sebuah tayangan di saluran utama TV Rusia menampilkan hal yang diluar kebiasaan.
Program tersebut adalah tayangan '60 Menit', acara bincang-bincang dua kali yang menjadi unggulan di TV pemerintah Rusia.
Acara itu merupakan diskusi studio yang mempromosikan propaganda Kremlin dalam segala hal, termasuk tentang apa yang disebut 'operasi militer khusus' Ukraina.
Rusia selama ini masih mempertahankan pendapat bahwa serangan di Ukraina berjalan sesuai rencana.
Tetapi pada Senin malam, bintang tamu Mikhail Khodarenok, seorang analis militer dan pensiunan kolonel, melukiskan gambaran yang sangat berbeda.
Dia memperingatkan bahwa situasi untuk Rusia jelas akan menjadi lebih buruk.
Pasalnya, Ukraina menerima bantuan militer tambahan dari Barat dan bahwa tentara Ukraina dapat mempersenjatai satu juta orang.
"Keinginan untuk mempertahankan tanah air mereka (Ukraina) sangat besar. Kemenangan akhir di medan perang ditentukan oleh moral tinggi pasukan yang menumpahkan darah untuk ide-ide yang siap mereka perjuangkan," kata Khodarenok.
"Masalah terbesar dengan situasi militer dan politik (Rusia), adalah bahwa kita berada dalam isolasi politik total dan seluruh dunia menentang kita, bahkan jika kita tidak mau mengakuinya. Kita harus menyelesaikan situasi ini."
"Situasinya tidak bisa dianggap normal ketika melawan kita, ada koalisi 42 negara dan sementara sumber daya kita, militer-politik dan militer-teknis, terbatas."