Konflik Rusia Vs Ukraina
Isi Wawancara Jurnalis Ukraina dan Tentara Rusia, Komandan Pasukan Putin Bunuh Bawahan yang Terluka
Seorang perwira pasukan militer Rusia disebut mengeksekusi mati bawahannya sendiri yang terluka akibat konflik.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
Tentara Rusia Diberitakan Sengaja Lukai Diri Sendiri
Di sisi lain, sejumlah tentara Rusia diberitakan telah menembaki dirinya sendiri agar bisa berhenti perang di Ukraina.
Agar tidak dicurigai telah melukai diri sendiri, para tentara Rusia tersebut menggunakan amunisi tentara Ukraina.
Dikutip TribunWow.com dari media asal Inggris Thesun.co.uk, hal ini disebut terjadi karena turunnya moral tentara Rusia yang telah dipaksa membunuh warga sipil.
Media asal Belarus yakni NEXTA sempat menangkap pembicaraan antara tentara Rusia.
Di dalam percakapan tentara Rusia tersebut, seorang tentara Rusia mengaku sedang ketakutan.
Mereka juga mengakui mencuri makanan, membobol rumah dan membunuh warga sipil.
Sebelumnya, sejumlah tentara Rusia yang telah ditangkap di Ukraina memberikan pengakuan mereka muak atas pimpinan mereka Presiden Rusia Vladimir Putin.
Para tentara Rusia tersebut juga mengancam sekembalinya dari Ukraina mereka siap untuk melawan balik Putin.
Dikutip TribunWow.com, informasi ini diberitakan oleh media asal Inggris Thesun.co.uk.
Tentara Rusia mengecam instruksi komandan mereka terkait serangan di rumah sakit bersalin di Mariupol, Ukraina.
Seorang tentara pengintai Rusia memperingatkan akan bangkit melawan pemerintahannya jika nanti ia kembali dari Ukraina ke Rusia.
"Saya ingin memberitahu komandan kami untuk menyetop aksi teror di Ukraina karena ketika kita kembali kita akan bangkit melawan," ujar dia.
Tentara lainnya juga menyampaikan banyak tentara Rusia yang geram dan siap melawan balik pemerintahan.
Seorang pilot pesawat tempur Rusia, Maxim merasa sangat bersalah karena negaranya telah menyerang rumah bersalin.
"Saya tidak tahu apa yang bisa menjustifikasi, tangisan anak kecil atau leibh buruk kematian orang-orang tak bersalah, anak-anak," ujar Maxim.
Maxim meyakini banyak tentara Rusia lain yang kecewa atas instruksi dari atasan emreka.
"Mereka melawan hal ini," ujar Maxim.
"Mereka memiliki banyak kenalan dan teman (di Ukraina), dan mereka diberitahu ini adalah operasi lokal di Donbass, bukan serangan ke seluruh negara," sambungnya. (TribunWow.com/Anung)