Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Terjebak di Mariupol, Tentara Ukraina Minta Tolong Elon Musk: Kita Butuh Dukungan Manusia Super

Permohonan Volyna muncul ketika para pejabat Ukraina berusaha mencapai kesepakatan dengan Rusia untuk memindahkan tentara mereka yang terluka.

Dailymail.co.uk
Elon Musk. Bingung harus kepada siapa lagi memohon bantuan, tentara Ukraina yang terjebak kepungan Rusia di pabrik baja Mariupol pun akhirnya berusaha meminta pertolongan maestro teknologi Elon Musk. 

TRIBUNWOW.COM - Bingung harus kepada siapa lagi memohon bantuan, tentara Ukraina yang terjebak kepungan Rusia di pabrik baja Azovstal, Mariupol pun akhirnya berusaha meminta pertolongan maestro teknologi, Elon Musk.

Orang terkaya di dunia yang dikenal menentang invasi Rusia itu dianggap sebagai manusia super yang bisa membantu mengeluarkan para pasukan Ukraina di Mariupol menggunakan teknologinya.

Adapun permohonan bantuan ini disampaikan oleh Mayor Serhiy Volyna, komandan Brigade Marinir Terpisah ke-36.

Baca juga: Prediksi Dirinya akan Mati Tak Wajar, Elon Musk Ngaku Diancam Petinggi Rusia karena Bantu Ukraina

Dikutip dari Newsweek, Mayor Serhiy Volyna menyampaikan pesannya kepada Elon Musk melalui Twitter, Kamis (12/5/2022).

Volyna adalah satu di antara pasukan Ukraina yang bersembunyi di Azovstal, pertahanan terakhir melawan pasukan Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol.

Permohonan Volyna muncul ketika para pejabat Ukraina berusaha mencapai kesepakatan dengan Rusia untuk memindahkan tentara mereka yang terluka.

"@elonmusk, orang bilang kamu datang dari planet lain untuk mengajari orang percaya pada hal yang tidak mungkin," tulis Volyna dalam cuitannya.

"Planet kita bersebelahan, karena saya tinggal di tempat yang hampir mustahil untuk bertahan hidup."

"Bantu kami keluar dari Azovstal ke negara penengah. Jika bukan Anda, lalu siapa? Beri saya petunjuk."

Cuitan Mayor Serhiy Volyna
Cuitan Mayor Serhiy Volyna (Screenshot Twitter @Serjvlk)

Volyna mengatakan dalam sebuah postingan di Facebook bahwa ia sengaja membuat akun Twitter hanya untuk menghubungi Musk.

Sementara itu, Musk saat ini sedang disibukkan dengan akuisisi Twitter-nya.

Dalam postingannya, Volyna meminta setiap orang di planet Bumi untuk membuat Elon Musk melihat permintaannya.

postingan Facebok Serhiy Volyna
postingan Facebok Serhiy Volyna (Facebok Serhiy Volyna)

April lalu, Volyna memposting video viral Facebook yang meminta para pemimpin dunia untuk menarik pasukan Ukraina dari pabrik setelah pasukannya kalah jumlah dari tentara Rusia.

Dalam video itu, dia berjanji tidak akan meletakkan senjatanya.

Volyna memperbarui seruannya kepada para pemimpin dunia untuk membantu mengevakuasi pasukan dalam sebuah posting Facebook Selasa.

Pasukan Ukraina di pabrik Azovstal menghadapi kondisi yang mengerikan.

Makanan dan perawatan medis untuk yang terluka tidak memadai.

Batalyon Azov, sebuah unit Garda Nasional Ukraina, menyebut kondisi yang sangat tidak bersih.

Luka yang terbuka yang dibalut dengan sisa-sisa perban yang tidak steril.

"Kami menuntut evakuasi segera prajurit yang terluka ke wilayah yang dikuasai Ukraina di mana mereka dapat dibantu dan diberikan perawatan yang tepat," kata brigade tersebut.

Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan dalam sebuah posting Facebook pada Rabu bahwa saat ini, tidak mungkin untuk membuka blokir Azovstal dengan cara militer.

Pejabat Ukraina juga tengah berusaha mencapai kesepakatan dengan Rusia untuk mengevakuasi yang terluka.

Ia mengatakan Rusia tidak setuju pada "ekstraksi," proses mengeluarkan personel militer dari lingkungan yang tidak bersahabat.

"Pemerintah sedang mencari opsi yang berbeda," kata Vereshchuk.

"Tidak satu pun dari mereka yang sempurna. Tetapi kami tidak mencari opsi yang ideal, tetapi yang dapat dijalankan."

Baca juga: Rusia Peringatkan Potensi Skenario Suriah akan Berulang di Ukraina, Sebut Didalangi AS dan Barat

UPDATE Invasi Rusia Hari ke-78: Wilayah yang Dikuasai Rusia di Kherson Berencana Meminta Pencaplokan

Invasi Rusia di Ukraina telah memasuki hari ke-78, Kamis (12/5/2022).

Sejumlah peristiwa terjadi hingga kini, di antaranya wilayah yang dikendalikan Rusia di Kherson berencana meminta pencaplokan oleh Moskow.

Selengkapnya, berikut sejumlah peristiwa yang terjadi, seperti dikutip The Guardian.

- Pemerintah yang dikendalikan Rusia di kota Kherson, Ukraina mengatakan pihaknya berencana untuk meminta pencaplokan oleh Moskow.

Langkah ini sekaligus akan mengkonfirmasi pendudukan permanen Kremlin atas wilayah Ukraina yang diserang sejak 24 Februari lalu.

Kyiv mengatakan Moskow berencana untuk mengadakan referendum palsu tentang kemerdekaan atau pencaplokan.

Kremlin menjawab bahwa terserah penduduk yang tinggal di wilayah tersebut untuk memutuskan apakah mereka ingin bergabung dengan Rusia atau tidak.

Meski begitu, keputusan apa pun harus memiliki dasar hukum.

- Pasukan Rusia dan Ukraina tampaknya akan menghadapi jalan buntu yang melelahkan di timur Ukraina.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy memang mengklaim bahwa serangan balasan Ukraina di sekitar Kharkiv dan di tempat lain berhasil mendorong mundur pasukan Rusia.

Namun, keberhasilan Ukraina itu tampaknya terbatas untuk saat ini di sisi timur laut dan barat daya dari garis depan sejauh 300 mil.

- Ukraina mengklaim telah merebut kembali Pytomnyk, sebuah desa di utara Kharkiv, sekitar setengah jalan ke perbatasan Rusia.

"Pasukan pendudukan bergerak ke mode pertahanan untuk memperlambat laju serangan pasukan kami," kata staf umum angkatan bersenjata Ukraina dalam laporan terbarunya.

"Pemukiman Pytomnyk ... dibebaskan."

- Boris Johnson telah berjanji untuk mendukung Swedia dan Finlandia melawan potensi ancaman Rusia dengan cara apa pun yang diperlukan.

Perdana menteri Inggris itu melakukan perjalanan ke kedua negara untuk menandatangani perjanjian keamanan bersama.

Pemerintah kedua negara tengah mempertimbangkan keanggotaan NATO setelah invasi Ukraina.

Presiden Finlandia, Sauli Niinistö, mengatakan bergabung dengan NATO adalah untuk "memaksimalkan keamanan" dan tidak bermaksud untuk menyinggung.

- Ukraina mengatakan akan menghentikan aliran gas melalui titik transit yang dikatakan mengirimkan hampir sepertiga dari bahan bakar yang disalurkan dari Rusia ke Eropa melalui Ukraina.

GTSOU, yang mengoperasikan sistem gas Ukraina, mengatakan akan menghentikan pengiriman melalui rute Sokhranivka mulai Rabu.

GTSOU menyebut adanya "force majeure", sebuah klausul yang diajukan ketika sebuah bisnis terkena dampak di luar kendalinya.

Aliran gas dari Gazprom Rusia ke Eropa melalui Ukraina turun seperempat pada hari Rabu.

- Zelenskiy memperingatkan Kyiv sudah kehabisan kesabaran untuk mengadakan pembicaraan dengan Rusia, mengingat semakin banyaknya bukti kekejaman yang dilakukan oleh pasukan Rusia di negaranya.

Dia mengatakan kemungkinan untuk bernegosiasi "menghilang" seiring adanya "Bucha baru, Mariupol baru".

- Perang akan berakhir ketika Ukraina merebut kembali semua yang diambil Rusia darinya, kata Zelenskiy.

"Perang akan berakhir bagi rakyat Ukraina hanya ketika kita mendapatkan kembali apa yang menjadi milik kita," katanya dalam pidato online dengan mahasiswa universitas terkemuka di Prancis, perwakilan akademisi dan media.

- Tiga tawanan perang Rusia yang dituduh menargetkan atau membunuh warga sipil, serta seorang tentara yang diduga membunuh seorang pria sebelum melecehkan istrinya, akan diadili dalam pengadilan kejahatan perang pertama dalam konflik Ukraina, kata jaksa agung Ukraina.

Lebih dari 10.700 kejahatan telah didaftarkan sejak perang dimulai oleh kantor jaksa agung Ukraina, yang dipimpin oleh Iryna Venediktova.

Beberapa kasus kini telah diajukan atau siap diajukan.

- Ukraina telah mengusulkan kepada Rusia agar para pejuang yang terluka parah di pabrik baja Azovstal di pelabuhan selatan Mariupol ditukar dengan tawanan perang Rusia, kata wakil perdana menteri Iryna Vereshchuk, Rabu.

Namun kesepakatan belum dibuat.

"Belum ada kesepakatan. Negosiasi terus berlanjut," katanya dalam sebuah posting di Telegram.

- Rusia telah menuntut permintaan maaf resmi dari Polandia dan mengancam kemungkinan pembalasan di masa depan setelah duta besarnya disiram dengan cat merah di pemakaman militer Soviet di Warsawa pada hari Senin.

Pernyataan kementerian luar negeri Rusia itu muncul setelah pihaknya memanggil duta besar Polandia, Krzysztof Krajewski, untuk menerima protesnya.

- Seorang mantan duta besar China untuk Ukraina, Gao Yusheng, mengecam keras invasi Rusia.

Dalam pidato yang dilaporkan oleh pers China sebelum diturunkan, Gao mengatakan bahwa "pelanggaran" yang sering dilakukan Putin terhadap wilayah bekas negara Soviet adalah "ancaman terbesar bagi perdamaian, keamanan, dan stabilitas di Eurasia."

- Istri dari dua tentara Ukraina yang masih bersembunyi di pabrik baja Mariupol meminta Paus Fransiskus untuk membantu membawa tentara ke negara ketiga.

Salah satu mengatakan kepadanya:

"Anda adalah harapan terakhir kami, saya harap Anda dapat menyelamatkan hidup mereka."

"Tolong jangan biarkan mereka mati." (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tentara Ukraina yang Terjebak di Mariupol Minta Pertolongan Elon Musk: Jika Bukan Anda, Lalu Siapa?

Sumber: TribunWow.com
Tags:
MariupolElon MuskUkrainaRusiaTentara
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved