Konflik Rusia Vs Ukraina
Setelah Tembaki Warga Ukraina, Tentara Rusia Terekam CCTV Bermalas-malasan di Kantor Korban
Sejumlah tentara Rusia terekam kamera CCTV menembaki warga sipil di Ukraina seusai mengobrol dengan korban.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Seluruh kasus tersebut adalah pembunuhan warga sipil yang dilakukan oleh tentara Rusia.
Venediktova juga sempat mengidentifikasi 10 tentara Rusia yang diduga terlibat dalam pembantaian warga sipil di Bucha.
Citra Satelit Ungkap Kuburan Massal di Mariupol
Sementara itu, citra satelit menunjukkan gambaran sejumlah situs yang tampaknya merupakan pemakaman massal di Mariupol, Ukraina.
Pejabat setempat menuding Rusia telah menyembunyikan bukti kejahatan perang dengan mengubur mayat warga sipil yang terbunuh.
Hal ini dilakukan setelah viralnya kondisi di Bucha dan sekitarnya yang membuat Rusia makin dikecam.
Dilansir TribunWow.com dari The Guardian, Kamis (21/4/2022), wali kota Mariupol, Vadym Boichenko, mengatakan truk Rusia telah mengumpulkan mayat dari jalan-jalan kota pelabuhan dan telah mengangkut mereka ke desa terdekat, Manhush.
Ia mengatakan pasukan Rusia diam-diam melemparkan jasad penduduk ke kuburan massal di sebuah lapangan.
"Para penyerang menyembunyikan bukti kejahatan mereka. Pemakaman ini terletak di dekat sebuah pompa bensin di sisi kiri jalan yang melingkar," ujar Boichenko.
"Rusia telah menggali parit besar, selebar 30 meter. Mereka membuang orang-orang ke situ."
Kemudian pada hari Kamis, perusahaan AS Maxar Technologies merilis gambar yang tampak seperti kuburan massal di daerah yang sama.
Maxar menerangkan situs itu telah diperluas dalam beberapa pekan terakhir untuk menampung lebih dari 200 kuburan baru.
Wali kota memperkirakan bahwa lebih dari 20.000 penduduk Mariupol telah tewas sejak pasukan Rusia mulai menyerang kota tersebut pada hari-hari awal invasi.
Sebagian besar mayat sekarang telah dipindahkan, dengan beberapa dibakar di krematorium bergerak.
Boichenko membantah klaim Putin bahwa kota itu telah diduduki oleh Rusia.