Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Dipasok Barat, Ukraina Lancarkan Serangan Balasan, Rebut Kharkiv dan Pukul Mundur Tentara Rusia

Pasukan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berhasil merebut kembali kota-kota di utara dan bagian timur kota terbesar kedua, Kharkiv.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
BBC.com
Suasana pasukan Ukraina menghalau pasukan militer Rusia di kompleks perumahan warga sipil di Kota Kharkiv. Terbaru, Ukraina berhasil memukul mundur Rusia hingga 10 km dari perbatasan, Kamis (12/5/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Ukraina berhasil melakukan serangan balasan selama minggu ke-11 invasi Rusia.

Pasukan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berhasil merebut kembali kota-kota di utara dan bagian timur kota terbesar kedua, Kharkiv.

Peristiwa ini terjadi setelah Barat, terutama Amerika Serikat, memberikan dukungan militer besar-besaran untuk negara tersebut.

Tim penjinak bom kumpulkan misil hingga roket di Kharkiv yang ditumpuk hingga setinggi 4,5 meter.
Tim penjinak bom kumpulkan misil hingga roket di Kharkiv yang ditumpuk hingga setinggi 4,5 meter. (PETER JORDAN/The Sun)

Baca juga: Komandan Militer Tertinggi Putin Dilaporkan Terluka Kena Serangan Ukraina saat Tinjau Pasukan

Baca juga: Serangan Dahsyat di Kharkiv, Tewaskan Jenderal Kesembilan Putin dan 100 Orang Tentara Rusia

Dilansir TribunWow.com dari Aljazeera, Kamis (12/5/2022), menurut beberapa laporan berita, pasukan Rusia mundur untuk berkumpul kembali di sekitar posisi pertahanan.

Lokasi itu terletak kurang dari 10 km (6 mil) dari perbatasan Rusia, dengan unit Ukraina dalam pengejaran.

"Operasi Ukraina ini berkembang menjadi serangan balik yang sukses dan luas dibanding serangan balik lokal yang telah dilakukan pasukan Ukraina sepanjang perang untuk mengamankan medan utama dan mengganggu operasi ofensif Rusia,” kata Institute for the Study of War.

"Pasukan Ukraina terutama merebut kembali wilayah di luas sekitar Kharkiv daripada berfokus pada serangan menyempit, yang menunjukkan kemampuan untuk meluncurkan operasi ofensif skala besar daripada yang telah kami amati sejauh ini dalam perang."

Mencerminkan kepercayaan yang meningkat, Zelensky untuk pertama kalinya menguraikan persyaratan ketat pada 6 Mei untuk memulai pembicaraan damai dengan Rusia.

Syarat itu termasuk penarikan pasukan Rusia ke perbatasan sebelum 24 Februari, kembalinya hampir enam juta pengungsi, keanggotaan di Uni Eropa, dan akuntabilitas bagi orang-orang Rusia yang melakukan kejahatan perang.

Pernyataan-pernyataan ini jauh berbeda dari yang dibuat Zelenskyy pada 10 April.

"Tidak ada yang mau bernegosiasi dengan seseorang atau orang-orang yang menyiksa bangsa ini," kata Zelensky saat itu.

"Tetapi kami tidak ingin kehilangan peluang, jika kami memilikinya, untuk solusi diplomatik."

Di tempat lain, perang tampaknya menemui jalan buntu dan tidak ada tempat di mana Rusia mencetak kemajuan yang signifikan.

Di Zaporizhzhia, di selatan negara itu, penduduk setempat melaporkan sebuah unit Rusia justru menembak 20 kendaraannya untuk menghindari tugas tempur.

Adapun keberhasilan Ukraina tersebut diduga tak lepas dari campur tangan Barat yang terang-terangan memberi bantuan militer ke Kiev.

Baca juga: Tentara Elite Rusia Berontak, Menolak Kembali Perang ke Ukraina, Saksi: Para Komandan Sangat Marah

Baca juga: Inggris Gelontorkan Rp 23 Triliun untuk Bantu Ukraina Hadapi Rusia, Minta Hentikan Kebrutalan Putin

AS Setujui Bantuan Rp 581 Triliun untuk Ukraina

Sebelumnya, Kongres Dewan Pemerintah Amerika Serikat telah menyetujui paket bantuan senilai $ 40 miliar (Rp 581 triliun) untuk Ukraina.

Paket itu didukung oleh setiap pemilih Demokrat dan hampir tiga dari empat Republikan.

Adapun pendanaan tersebut disetujui setelah proposal terkait diajukan oleh Presiden AS Joe Biden dua minggu lalu.

Diketahui, pendanaan baru ini bernilai $7 miliar (Rp 101 triliun) lebih banyak dari permintaan Biden yang hanya $ 33 miliar (Rp 480 triliun).

Bantuan ini terdiri dari dukungan untuk militer dan ekonomi Ukraina, membantu sekutu regional, mengisi kembali senjata yang telah dikirim Pentagon ke luar negeri.

Selain itu juga menyediakan $ 5 miliar (Rp 72,6 triliun) untuk mengatasi kekurangan pangan global yang disebabkan oleh perang yang melumpuhkan produksi Ukraina.

Kabar ini diumumkan oleh Bill Pascrell, Dewan Perwakilan AS yang mewakili Distrik ke-9 New Jersey, melalui akun Twitter pribadinya, Rabu (11/5/2022).

"Kami baru saja menyetujui paket besar bantuan baru untuk Ukraina untuk membantu mereka mengalahkan penjajah Rusia. Setiap Dem memilih untuk membantu sekutu kita. Lebih dari seperempat kaukus republik memilih untuk menolak," tulis @BillPascrell dilansir TribunWow.com.

Diperlihatkan bahwa Partai Demokrat yang terdiri dari 219 perwakilan menyetujui usulan tersebut seluruhnya.

Sementara itu, 149 anggota partai Republikan setuju dan 57 anggota lainnya menolak.

Adapun undang-undang baru ini membuat dukungan Amerika untuk Ukraina secara total mencapai hampir $ 54 miliar (Rp 784 triliun), termasuk $13,6 miliar (Rp 200 triliun) yang diberlakukan pada bulan Maret.

Senat tampaknya pasti akan menyetujui undang-undang tersebut tetapi tidak jelas kapan undang-undang itu akan diberlakukan sementara beberapa perubahan mungkin terjadi.

Tak hanya Amerika, Inggris juga menambah pasokan bantuan militer untuk Ukraina sebesar £ 1.3 miliar (sekitar Rp 23 triliun).

Dilansir TribunWow.com dari Sky News, Minggu (8/5/2022), bantuan Inggris untuk pasukan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky adalah tingkat pengeluaran militer Inggris tertinggi untuk konflik sejak puncak pertempuran di Irak dan Afghanistan.

£ 1.3 miliar, diambil dari cadangan Inggris, termasuk £ 300 juta perlengkapan militer yang dijanjikan oleh Predana Menteri Inggris Boris Johnson awal pekan ini.

Johnson, Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin dari negara-negara G7 lainnya akan mengadakan pembicaraan dengan Zelensky pada hari Minggu untuk membahas dukungan tambahan yang ditawarkan.

Adapun perlengkapan militer yang dijanjikan oleh Johnson termasuk sistem radar anti-baterai untuk menargetkan artileri Rusia, peralatan pengacau GPS, dan perangkat penglihatan malam.

Johnson akan menjadi tuan rumah pertemuan perusahaan senjata akhir bulan ini untuk membahas peningkatan produksi dalam menanggapi permintaan yang diciptakan oleh konflik di Ukraina.

Para pejabat mengatakan pengumuman itu akan membantu mendukung industri senjata Inggris, yang dapat mengambil manfaat dari peralihan global dari ketergantungan pada peralatan dari Rusia yang terkena sanksi Vladimir Putin.

"Serangan brutal Putin tidak hanya menyebabkan kehancuran yang tak terhitung di Ukraina, tetapi juga mengancam perdamaian dan keamanan di seluruh Eropa," kata Boris Johnson.

Pendanaan datang di atas komitmen sebelumnya senilai sekitar £1,5 miliar, termasuk £ 400 juta dalam bantuan kemanusiaan dan jaminan pinjaman untuk £ 700 juta dalam tambahan pinjaman Bank Dunia. (TribunWow.com/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyKharkivAmerika Serikat
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved